Pembayar pajak Inggris terkejut atas biaya keterlibatan London di perang Libya, misi ilegal yang bertujuan untuk mengubah rezim di negara itu diklaim hanya berlangsung dalam hitungan hari, bukan minggu.
Laksamana Sir Mark Stanhope memperingatkan bahwa pasukan Inggris tidak mungkin dapat melanjutkan peran militer mereka di Libya untuk tiga bulan ke depan, tanpa dukungan yang kuat. Ditambahkannya, Angkatan Laut Inggris kehabisan rudal jelajah Tomahawk.
Pada awal perang Libya, Angkatan Laut Inggris memiliki 60 buah rudal Tomahawk, masing-masing seharga 1,3 juta dolar. Mereka juga telah menembakkan berbagai jenis rudal lainnya, seperti Storm Shadow dengan harga per buah 1,2 juta dolar, dan rudal Hellfires yang digunakan oleh helikopter serang, Apache.
Royal Navy juga menghabiskan sekitar 2 juta dolar per minggu untuk pangkalan kapal perang dan kapal selam Inggris di Laut Mediterania.Organisasi Stop The War mengungkapkan bahwa estimasi pengeluaran mingguan Inggris dalam perang Libya sekitar 40 juta dolar. Pada saat batas waktu perang NATO berakhir, total biaya kemungkinan akan mencapai 1 miliar dolar.
Pembayar pajak Inggris berulang kali menyatakan kemarahan mereka terhadap kebijakan perang pemerintah. Masyarakat sangat mendesak pemerintah untuk menghabiskan anggaran pada layanan publik daripada perang.Stop The War mengumumkan bahwa tujuan utama intervensi NATO di Libya untuk menempatkan kekuasaan pemerintah di bawah kekuatan Barat. Oleh karena itu, kami menyerukan kepada NATO untuk mengakhiri perang Libya.
Inggris telah memainkan peran penting dalam perang Libya dengan menyediakan pesawat, kapal, dan personil militer untuk menggulingkan penguasa Libya Muammar Gaddafi.
Irib-Radio Iran
0 komentar:
Post a Comment