Clock By Blog Tips

Monday, May 30, 2011

Ternyata Pasukan AS yang Menjatuhkan Bom Cluster di Misratah Libya


Sebuah penyelidikan HAM (HRI) di Libya telah menemukan bahwa Amerika Serikat dan sekutu Baratnya telah menggunakan bom cluster untuk membom kota bermasalah Misratah pada bulan April lalu 

HRI mengatakan telah ditemukan bukti yang meyakinkan bahwa pemboman cluster yang sebelumnya disalahkan terhadap pasukan pro-Gaddafi sebenarnya dilakukan oleh angkatan laut Amerika Serikat.

Laporan itu mengatakan pada saat serangan, Human Rights Watch dan wartawan bekerja untuk media AS langsung menyalahkan pasukan yang setia kepada pemimpin Libya Muammar Gaddafi yang melakukan serangan bom cluster yang mengancam kehidupan sipil.

Menurut laporan itu, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Navi Pillay dan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dengan cepat mengutuk tindakan tersebut.

Clinton called the cluster bombing of urban areas an act that posed a lot of challenges to both NATO and the opposition.

Clinton menyebut bom cluster di daerah perkotaan adalah suatu tindakan yang menimbulkan banyak tantangan baik dari NATO dan kubu oposisi.

Lembaga-lembaga bantuan internasional dan kelompok hak asasi manusia telah memperingatkan akan adanya bencana kemanusiaan di Misratah, kota ketiga terbesar Libya.

"Kami tidak pernah melihat kerusakan seperti ini sebelumnya. Kami perlu ahli untuk menilai amunisi yang digunakan," kata seorang dokter di rumah sakit Misratah  para pertengahan April lalu.

Rezim Libya secara tegas membantah laporan bahwa mereka telah menggunakan bom cluster yang secara internasional terlarang dalam bentrokan yang berlangsung dengan revolusioner.

NATO telah melakukan pemboman di Libya sejak Maret. Di bawah mandat PBB, aliansi pasukan asing ini harus melindungi warga sipil yang terjebak dalam pertempuran antara para penentang Gaddafi dan loyalisnya.
Namun, banyak warga sipil dan bahkan pasukan anti-Gaddafi telah tewas sejak perang yang dipimpin barat di Libya yang dimulai pada bulan Maret. Bom cluster biasa digunakan oleh pasukan koalisi di Afghanistan dan Irak, juga telah mengakibatkan korban sipil.





Eramuslim

0 komentar:

Post a Comment