Clock By Blog Tips

Tuesday, April 12, 2011

Segera Kirim TNI ke Somalia


Jakarta – Pemerintah didesak untuk membebaskan 20 warga negara Indonesia anak buah kapal (ABK) MV Sinar Kudus yang disandera perompak Somalia, termasuk menggunakan pendekatan militer.

Tindakan tegas bukan hanya untuk menyelamatkan warga negara, melainkan juga menyangkut harga diri bangsa. Sejauh ini pemerintah masih menekankan upaya negosiasi karena mempertimbangkan keselamatan ABK. Tuntutan agar pemerintah mengirimkan personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk membebaskan ABK Indonesia disampaikan politisi DPR dan sejumlah kalangan.

Ketua FPDIP Tjahjo Kumolo menuntut pemerintah harus segera mengirim pasukan karena menganggap upaya diplomasi sudah tak mempan lagi untuk situasi yang sudah darurat ini. ”Demi kedaulatan RI dan harga diri bangsa, Pemerintah RI melalui TNI perlu mengirimkan pasukan khusus,’’ kata anggota Komisi I DPR ini. Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengaku memahami langkah yang harus diprioritaskan tetaplah langkah persuasif.Namun,tidak diharamkan juga untuk mengirimkan TNI atau angkatan bersenjata khusus.

”Pemerintah harus cepat untuk mengikhtiarkan agar cepat bebas ABK tersebut,”katanya. Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi juga mendesak pemerintah mengirimkan TNI untuk membebaskan awak Kapal Sinar Kudus yang disandera perompak di Somalia. Pilihan negosiasi yang dilakukan saat ini akan bertele-tele dan sangat mahal. ”Dubes Somalia menyarankan TNI AL segera menyerang perompak agar negosiasi lebih gampang,” kata Hasyim di Jakarta.

Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic Scholars (ICIS) itu telah bertemu Duta Besar Somalia untuk Indonesia Muhammad Alu di Jakarta, Sabtu (9/4). Turut dalam pertemuan itu Presiden Direktur PT Samudera Indonesia Masli Mulya dan ulama Sudan terkemuka Syekh Syarif Ahmad yang sangat memahami kondisi Somalia. Upaya pembebasan ABK yang disandera perompak Somalia sudah dilakukan sejumlah negara.

Pasukan khusus Korea Selatan berhasil membebaskan kapal Samho Jewelry (21/1/ 2011),begitu pula Malaysia yang berhasil melumpuhkan perompak yang menguasai kapal tangki Malaysia MT Bunga Laurel (22/1) di Teluk Aden. Indonesia mempunyai sejumlah pasukan khusus yang dinilai mampu menjalankan misi tersebut. Di antaranya Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Detasemen Jala Mengkara (Denjaka) yang dimiliki TNI AL dan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD. 

Kopaska
Kapal Sinar Kudus yang bermuatan nikel curah senilai Rp1,4 triliun dari Pomalaa, Sulawesi Tenggara dibajak 30- 50 perompak Somalia saat dalam perjalanan menuju Rotterdam, Belanda di sekitar 320 mil timur laut Pulau Socotra, kawasan zona merah yang sangat rawan perompakan pada 16 Maret lalu. Sejauh ini pembebasan dilakukan melalui upaya negosiasi, termasuk dengan uang tebusan.

Dari nilai tebusan awal yang diminta sebesar USD2,3 juta,dalam perkembangannya perompak menaikkan nilai tebusan menjadi USD2,4 juta atau Rp24 miliar lalu meningkat jadi Rp77 miliar.Pemilik Sinar Kudus,PT Samudera Indonesia, dikabarkan telah menawar USD1,5 juta . Berdasarkan informasi, kondisi ABK mulai terserang penyakit karena kekurangan air. Kelompok-kelompok bajak laut Somalia beroperasi di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Asia dan Eropa.

Mereka memperoleh uang tebusan jutaan dolar dari pembajakan kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden. Selama 2009, perompak Somalia menyerang lebih dari 130 kapal dagang di lepas pantai Somalia, naik lebih dari 200% sejak 2007. Belakangan, perompak yang biasa beroperasi di lepas pantai Somalia meningkatkan serangan pembajakan terhadap kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden meski angkatan laut asing digelar di lepas pantai negara Tanduk Afrika itu sejak 2008.

Danjen Kopassus Mayjen TNI Lodewijk F Paulus yang dikonfirmasi wartawan menegaskan kesiapannya bila Panglima TNI memerintahkan pasukannya turun membebaskan sandera.Kopassus punya satu tim pasukan katak yang berlatih bareng Komando Pasukan Katak TNI AL. Namun, sejauh ini dia mengaku belum mendapat perintah. ”Tugas pokok saya membina pasukan untuk mempersiapkan kesatuan saya, kedua memberikan kesejahteraan seluruh prajurit saya. 

Danjen Kopassus Mayjen TNI Lodewijk F Paulus
Nah, yang pertama tadi setiap hari kita harus siap,apalagi sebagai Kopassus,’’ katanya di Balai Komando Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur,kemarin. Panglima TNI Agus Suhartono saat dikonfirmasi menyatakan bahwa penggunaan militer dalam penanganan Kapal MV Sinar Kudus yang dibajak perompak Somalia tetap harus mengutamakan keselamatan 20 ABK di kapal tersebut. ”Semua opsi sangat mungkin dilakukan termasuk penggunaan militer, tapi keselamatan jiwa paling diutamakan,” katanya seusai memimpin upacara serah terima jabatan Komandan Pasukan Pengawal Presiden di Jakarta kemarin.

Dia menuturkan bahwa Indonesia telah mendapat tawaran dari India untuk melakukan operasi penyelamatan.Namun, sejauh ini tawaran itu belum dianggap perlu.Sesuai Resolusi PBB di daerah Teluk Aden dan perairan Somalia terdapat Combine Maritime Task Force Command. Kapal-kapal dari seluruh dunia melakukan pengamanan terhadap kapal-kapal yang melintas di perairan tersebut di bawah task force yang dipimpin Singapura.”Ada Combine Task Force 50 untuk menangani tindakan terorisme dan 52 untuk peristiwa pembajakan dan perompakan,” katanya.

Negosiasi

Pemerintah Indonesia terus mengupayakan proses negosiasi untuk membebaskan 22 WNI awak Kapal Sinar Kudus yang disandera di perairan Somalia bersama-sama dengan PT Samudera Indonesia sebagai pemilik kapal yang berkomunikasi dengan pimpinan pembajak. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin menandaskan, pemerintah sejak mendapat informasi pertama mengenai insiden pembajakan langsung menyiapkan sejumlah langkah sebagai upaya pembebasan sandera dengan mengutamakan keselamatan WNI yang disandera.

”Sejak ada laporan terjadi pembajakan tersebut, pemerintah sudah kelola dan tangani dengan baik, sejak ada kejadian, Presiden pimpin rapat dengan undang menteri terkait yaitu menko polhukam, menlu, Kepala BIN, dan kepolisian,” kata Djoko. Kesimpulan rapat yang dipimpin Presiden itu, menurut Djoko, pemerintah terus berkomunikasi dengan pemilik kapal dan terus memantau kondisi awak kapal yang disandera untuk memastikan kesehatan dan keselamatan mereka. 

Perompak Somalia
Diamenjelaskan,perundingan tidak bisa dibatasi oleh waktu atau tenggat waktu tertentu karena dinamika proses negosiasi dengan berbagai faktor yang memengaruhi termasuk kondisi psikologis para pembajak itu sendiri.”Sejak awal kita sudah lihat dinamika semula tuntutannya USD9 juta kemudian USD2,5 juta, naik menjadi USD6 juta,dan akhirnya turun menjadi USD3,5 juta.Dinamika ini terus berjalan, komunikasi jalan terus hingga nanti diperoleh kesepakatan itu opsi pertama sejak hari pertama hingga kemarin malam,”tuturnya.

Wakil Direktur Utama PT Samudera Indonesia, David Batubara sebelumnya mengatakan, pihaknya akan kerja tanpa henti sampai bisa memulangkan awak kapal agar bisa berkumpul dengan selamat bersama keluarga. Menurutnya, tidak lama setelah menerima informasi pembajakan, pihaknya membentuk tim manajemen krisis. Tim tersebut aktif bekerja 24 jam sejak 16 Maret dan memiliki tanggung jawab menyelesaikan masalah pembajakan ini dengan sukses.

Samudera Indonesia juga senantiasa melakukan hubungan secara berkala dengan awak Kapal Sinar Kudus. ”Komunikasi di kapal berada dalam kontrol penuh pembajak, sehingga negosiasi akan memakan waktu. Kami tidak dapat ungkapkan apa yang diminta pembajak,karena terus-menerus berubah dan terkait dana yang besar,”katanya. Secara terpisah,Indonesian National Ship-owners Association (INSA) mengingatkan bahwa sesuai konvensi internasional dunia maritim, pembebasan kapal dan awak Sinar Kudus yang dibajak perompak Somalia di perairan Laut Arab pada 16 Maret 2011 merupakan tanggung jawab Pemerintah Republik Indonesia.

”Konvensi internasional terhadap kejadian itu menjadi tanggung jawab pemerintah karena mereka berlayar di perairan internasional berbendera Indonesia,” kata Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Indonesian National Ship-owners Association (INSA),Paulis Djohan di Jakarta kemarin.

Guru besar hukum internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mengatakan, pemerintah harus segera mengambil langkahlangkah untuk membebaskan puluhan anak buah kapal (ABK) Sinar Kudus yang disandera perompak di Somalia. Selain itu, instansi pemerintahan terkait juga harus mengetahui status negosiasi yang dilakukan Samudera Indonesia sebagai pemilik MV Sinar Kudus dengan para pembajak. Juga memastikan tidak ada saling lempar tanggung jawab yang berakibat tertundanya proses pembebasan mengingat setiap menit mempunyai arti dalam pembebasan para ABK





Sindo

0 komentar:

Post a Comment