Clock By Blog Tips

Wednesday, July 6, 2011

Perusahaan Keamanan Swasta Membahayakan AS


Ketika Amerika Serikat menyatakan akan menarik mundur tentaranya dari Irak atau Afghanistan, Washington tidak pernah menyinggung keberadaan puluhan ribu pasukan bayaran yang juga ditempatkan di kedua negara tersebut.


Hal itu dikemukakan Sarah Marusek, seorang analis politik di Beirut, dalam wawancaranya dengan Press TV Selasa (5/7). Ditanya soal apakah benar bahwa Amerika Serikat tidak bersatu lagi seperti namanya, United States of America, Sarah mengatakan, "Jelas bahwa Amerika Serikat telah terpecah belah, ketika masalah harian sangat menyulitkan, ketika masyarakat berjuang untuk bertahan hidup, dan ketika para lulusan universitas tidak mendapat pekerjaan, sangat mudah sekali untuk tidak toleran terhadap solusi yang diajukan pihak lain. Dan yang pasti Amerika Serikat tengah terpecah-belah."

Menyinggung pernyataan Obama soal fokusnya terhadap pembangunan di dalam negeri, Sarah menilainya sebagai salah satu triknya menjelang pemilu 2012.Ditambahkannya, "Salah satu alasan mengapa saya memilih Obama, adalah karena dia akan mengubah citra Amerika Serikat yang terkoyak pada era George W. Bush."

Menurutnya, Bush telah menyebarkan citra antagonisme Amerika Serikat ke seluruh dunia dengan menyulut perang di Irak dan Afghanistan, serta pendirian penjara Guantanamo.Lebih lanjut dijelaskannya, "Presiden Obama mengetahui bahwa Amerika terlibat di seluruh masalah dunia dan memiliki pangkalan militer di hampir setiap negara. Pada hakikatnya, ancaman yang di hadapi Amerika Serikat jauh lebih besar dari yang dibayangkan."

Ancaman itu menurut Sarah datang dari privatisasi sektor militer. Berbagai perusahaan keamanan swasta, tentara bayaran dan para kontraktor di Amerika Serikat, masing-masing memiliki lobi di Washington dan mereka senantiasa meningkatkan pengaruh mereka terhadap pemerintah."Oleh sebab itu, apa yang akan terjadi pada kebijakan luar negeri Amerika Serikat di masa mendatang akan sangat mengerikan," tegas Sarah.

Irib-Radio Iran


0 komentar:

Post a Comment