Clock By Blog Tips

Thursday, April 7, 2011

Khadafi Sewa Penasihat Militer dari Belarus


Pemerintahan Muammar Khadafi di Libya menggunakan jasa penasihat militer dari Belarus untuk merancang taktik penyerangan. Mereka dibayar hingga puluhan juta rupiah per bulannya.

Hal ini diungkapkan oleh Mikhail, seorang tentara bayaran dari Belarus yang disewa oleh pemerintah Libya. Dia mengatakan bahwa per bulannya dia mendapat bayaran hingga 1900 poundsterling atau sekitar Rp26 juta untuk membantu tentara Libya menggempur pasukan pemberontak.

Dilansir dari laman Telegraph, Rabu, 6 April 2011, Mikhail mengatakan bahwa dia dan beberapa rekannya tidak turun langsung dalam pertempuran bersenjata. Namun, mereka bertindak sebagai penasihat dan pengatur taktik penyerangan tentara Libya.

Mikhail kepada koran Rusia Komsomolskaya Pravda mengatakan bahwa dia bukanlah satu-satunya penasehat sewaan dari Belarus. Di Libya, ujarnya, terdapat ratusan orang dari negaranya yang dipekerjakan sebagai penasihat militer Libya.

Mikhail mengatakan bahwa mereka adalah para veteran perang Uni Soviet di Afghanistan pada 1979-1989. Mereka bukan orang sembarangan, sebagian besar memiliki pengalaman sebagai tentara pasukan khusus. Itulah sebabnya taktik pertahanan dan penyerangan tentara Libya terkenal tidak terduga dan mematikan.

"Sepertinya penasihat dari Belarus ini bertugas untuk menjaga disiplin tentara dan memberikan mereka strategi melawan pemberontak dan serangan udara NATO. Untuk sekarang, mereka menang!" tulis koran Rusia tersebut.

Hal ini dibenarkan oleh kesaksian beberapa orang yang melihat langsung peran para penasihat bayaran dari Belarus. Namun, pernyataan ini dibantah keras oleh kementerian luar negeri Belarus yang mengatakan bahwa klaim itu adalah untuk mencoreng nama baik negara tersebut.

Belarus, negara bekas Uni Soviet ini memang terkenal memiliki hubungan yang dekat dengan Libya. Bahkan, Presiden Belarus, Alexander Lukashenko, sangat akrab dengan Khadafi sampai dia dijuluki sebagai "adik Khadafi".





Vivanews

0 komentar:

Post a Comment