Clock By Blog Tips

Thursday, April 21, 2011

Kesetiaan Tentara Thailand kepada Raja


Bangkok - Sekitar seribu tentara Thailand kemarin menggelar latihan militer sembari menegaskan kembali janji sumpah setia mereka kepada kerajaan.

"Angkatan darat memiliki banyak tanggung jawab terkait dengan ancaman keamanan dari luar dan dalam. Dan kewajiban utama Divisi Infanteri Pertama sebagai pengawal kerajaan," kata komandan komando pasukan Divisi Infanteri Pertama Angkatan Darat yang menggelar latihan militer, Mayor Jenderal Kampanat Ruddit.

Latihan militer besar-besaran ini digelar menjelang pemilihan umum yang dijadwalkan pada akhir Juni atau awal Juli mendatang. Situasi politik dan keamanan Thailand semakin panas menjelang pemilihan.

Tiga batalion infanteri lengkap dengan alat perang dan helikopter menggelar latihan militer di Distrik Bang Khen.

Kepala Angkatan Darat Thailand, Jenderal Prayuth Chan-Ocha, kemarin menyatakan pasukannya sepenuhnya berada di belakang kerajaan, dan pasukan militer akan melakukan apa saja untuk melindungi dan menghormati negara. Kerajaan, dia menegaskan, berada di atas kepentingan politik. Penghormatan militer terhadap raja tidak akan dipolitisasi.

Komandan Resimen Infanteri ke-11, Kolonel Apirat Kongsompong, menegaskan latihan militer ini tak ada kaitannya dengan politik, melainkan semata-mata menunjukkan kesiapan mereka bertempur dalam segala situasi. 

 Saat gelar latihan militer, Kampanat menyatakan dukungannya terhadap perintah Prayuth untuk menuntut tiga anggota parlemen ke depan hukum karena dianggap menghina raja lewat pernyataannya pada 10 April lalu. "Kami sepenuhnya mendukung Kepala Pasukan Angkatan Darat melindungi kerajaan, sebagaimana sumpah kami kepada Raja," ucapnya.

Tiga anggota parlemen yang didakwa melecehkan kerajaan adalah Ketua Partai Puea Thai dan Front Demokrasi Bersatu menentang kediktatoran (UDD), Jatuporn; anggota Partai Puea Thai untuk Udon Thani, Wichian Khaokham; dan mantan anggota parlemen Puea Thai untuk Nakhon Ratchasima, Suporn Atthawong.

Mereka, pada 10 April lalu, turut memperingati satu tahun aksi unjuk rasa Kaus Merah yang berakhir bentrok dengan aparat tentara. Sedikitnya, 90 orang pengunjuk rasa dan ratusan luka-luka. 





Tempo

0 komentar:

Post a Comment