Artileri berat pendukung pemimpin Libia Moamar Khadafi , Minggu (10/4), mengebom Kota Ajdabiyah. Mereka memaksa masuk ke kota strategis di wilayah timur itu yang sudah digempur selama seminggu. Pemberontak meringkuk di gang-gang kecil untuk menghindari gempuran artileri, roket, dan tembakan senjata ringan.
Tampaknya mereka kehilangan kendali atas kota yang menjadi pintu gerbang kubu oposisi menuju Kota Benghazi. Ajdabiyah telah menjadi titik utama serangan melawan pemberontak selama seminggu memperebutkan kota pelabuhan minyak Brega. Kehilangan kota itu akan menjadi masalah serius bagi mereka. Di bagian lain, Komandan NATO untuk operasi di Li bia mengatakan serangan mereka telah menghancurkan sejumlah perlengkapan perang milik pasukan loyalis Khadafi dan persediaan amunisi timur Tripoli.
Letnan Jenderal Charles Bouchard dari Kanada, komandan operasi itu, juga menuduh pasukan Khadafi menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia. Hal yang sama dibuat oleh komandan pasukan di wilayah Barat lainnya. “Kami telah mengamati sebuah contoh yang mengerikan, yang dengan sengaja menempatkan sistem persenjataan mereka dekat warga sipil, rumah mereka, bahkan tempat ibadah mereka,” kata Bouchard dalam sebuah pernyataan hari Sabtu. Di bagian lain, sebuah delegasi tingkat tinggi dari Uni Afrika yang dipimpin oleh Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, Minggu (10/4), dijadwalkan menuju Tripoli untuk mencoba mengaktifkan kembali pembicaraan damai kedua pihak yang bertikai. Pejabat Afrika Selatan itu mengatakan delegasi, yang juga terdiri dari para pemimpin Mauritania, Kongo, Mali, dan Uganda, akan bertemu dengan para pemimpin oposisi di Kota Benghazi setelah berbicara dengan Khadafi .
Para pejabat Barat mengakui bahwa kekuatan udara mereka tidak akan cukup untuk membantu pemberontak menggulingkan Khadafi . Kini mereka sedang berusaha melalui solusi politik. Tetapi sejauh ini, segala usaha itu sudah ditolak oleh para pemberontak atau oposisi. Sementara itu, pemberontak mengatakan pasukan Khadafi menewaskan sedikitnya empat pejuang di hari kedua pertikaian untuk mempertahankan Ajdabiyah. “Saya melihat keempat mayat itu pagi ini. Mereka semua ditembak di dada dan dibuang di jalan. Mobil mereka juga penuh dengan peluru,” kata seorang pemberontak, Mohammed Saad, di pos pemeriksaan di tepi timur Ajdabiyah. Anggota pemberontak atau oposisi lainnya, Hassan Bosayna, mengatakan delapan pejuang Khadafi dan empat pemberontak tewas dalam pertempuran pada hari Sabtu.
Salah seorang pemberontak ditembak oleh penembak jitu. Sebagian besar pemberontak yang tidak terlatih itu mencoba menata dan melengkapi diri kembali. Tetapi mereka tidak dapat bertahan sejak minggu lalu dalam melawan pasukan Khadafi yang lebih baik dari sisi persenjataan dan perjuangan di Kota Brega. Meracuni Sumur Loyalis Khadafi , kata orangorang yang behasil melarikan diri dari daerah itu, terlihat menembak rumah-rumah, meracuni sumur, dan mengancam untuk memerkosa wanita di wilayah pegunungan terpencil. Kekerasan di wilayah Pegunungan Barat hanya sedikit mendapat perhatian internasional dibanding aksi di kotakota di pantai seperti Misrata dan Ajdabiyah.
Letnan Jenderal Charles Bouchard dari Kanada, komandan operasi itu, juga menuduh pasukan Khadafi menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia. Hal yang sama dibuat oleh komandan pasukan di wilayah Barat lainnya. “Kami telah mengamati sebuah contoh yang mengerikan, yang dengan sengaja menempatkan sistem persenjataan mereka dekat warga sipil, rumah mereka, bahkan tempat ibadah mereka,” kata Bouchard dalam sebuah pernyataan hari Sabtu. Di bagian lain, sebuah delegasi tingkat tinggi dari Uni Afrika yang dipimpin oleh Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, Minggu (10/4), dijadwalkan menuju Tripoli untuk mencoba mengaktifkan kembali pembicaraan damai kedua pihak yang bertikai. Pejabat Afrika Selatan itu mengatakan delegasi, yang juga terdiri dari para pemimpin Mauritania, Kongo, Mali, dan Uganda, akan bertemu dengan para pemimpin oposisi di Kota Benghazi setelah berbicara dengan Khadafi .
Para pejabat Barat mengakui bahwa kekuatan udara mereka tidak akan cukup untuk membantu pemberontak menggulingkan Khadafi . Kini mereka sedang berusaha melalui solusi politik. Tetapi sejauh ini, segala usaha itu sudah ditolak oleh para pemberontak atau oposisi. Sementara itu, pemberontak mengatakan pasukan Khadafi menewaskan sedikitnya empat pejuang di hari kedua pertikaian untuk mempertahankan Ajdabiyah. “Saya melihat keempat mayat itu pagi ini. Mereka semua ditembak di dada dan dibuang di jalan. Mobil mereka juga penuh dengan peluru,” kata seorang pemberontak, Mohammed Saad, di pos pemeriksaan di tepi timur Ajdabiyah. Anggota pemberontak atau oposisi lainnya, Hassan Bosayna, mengatakan delapan pejuang Khadafi dan empat pemberontak tewas dalam pertempuran pada hari Sabtu.
Salah seorang pemberontak ditembak oleh penembak jitu. Sebagian besar pemberontak yang tidak terlatih itu mencoba menata dan melengkapi diri kembali. Tetapi mereka tidak dapat bertahan sejak minggu lalu dalam melawan pasukan Khadafi yang lebih baik dari sisi persenjataan dan perjuangan di Kota Brega. Meracuni Sumur Loyalis Khadafi , kata orangorang yang behasil melarikan diri dari daerah itu, terlihat menembak rumah-rumah, meracuni sumur, dan mengancam untuk memerkosa wanita di wilayah pegunungan terpencil. Kekerasan di wilayah Pegunungan Barat hanya sedikit mendapat perhatian internasional dibanding aksi di kotakota di pantai seperti Misrata dan Ajdabiyah.
Namun, warga yang lolos dari daerah itu dalam tiga hari terakhir, yang berhasil lari menuju perbatasan dengan Tunisia, mengatakan bahwa mereka terus diteror. “Penembakan ini menjadikan rumah penduduk, rumah sakit, dan sekolah sebagai sasaran,” kata Mohamed Ouan dari Kota Kalaa, yang tiba di perbatasan dengan Dehiba di Tunisia, Minggu (10/4).
Koran Jakarta
0 komentar:
Post a Comment