Clock By Blog Tips

Monday, March 28, 2011

Benarkah Dewan Revolusi Islam - Al Khaththath - Akankah Gulingkan SBY ?

Dewan Revolusi Islam - Beredar kabar bahwa akan ada kudeta terhadap pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Seperti di di beritakan media Al Jazeera, mengungkapkan laporan mengenai sejumlah purnawirawan jenderal yang berencana menggulingkan pemerintahan SBY dengan memanfaatkan kekuatan Islam garis keras.



Berita ini ber awal dari Situs Jejaring Sosial Multiply, yang mengabarkan Sekjen Forum Umat Islam, Muhammad Al Khaththath mendeklarasikan Dewan Revolusi Islam (DRI). Lihat Di Sini

Berikut tanggapan dari beberapa tokoh yang namanya masuk dalam daftar Dewan Revolusi Islam


Ba'asyir

Kata Ba'asyir kepada vivanews "Kalau masalah revolusi saya tidak tahu. Saya juga tidak mengerti apa yang dimaksud dengan Dewan Revolusi,"

Ba'asyir juga menegaskan "Saya tidak keberatan dengan SBY. Tapi saya keberatan dengan sistemnya. Kalau SBY mau kembali ke Islam, silakan mengatur negaranya. Tidak perlu diganti,"

Purnawirawan Tyasno Sudarto

Seperti di konfirmasi oleh Tempo "Saya tidak pernah dikonfirmasi mengenai adanya DRI serta tidak tahu adanya pencantuman nama saya dalam daftar DRI," kata Tyasno.

Tyasno juga membantah berita dan pernyataan bahwa sejumlah purnawirawan jenderal TNI mendukung organisasi Islam garis keras dalam gerakan anti Ahmadiyah di Indonesia.

Habib Rizieq Shihab

Seperti di kutip dari Okezone, Habib Rizieq Shihab terang-terangan menolak keterlibatannya dalam Dewan Revolusi Islam yang diposting atas nama Muhammad Al Khaththath.

"Saya belum dengar, baru tadi dikasih tahu. Tanya saja sama yang memposting. Siapapun yang mengatasnamakan ormas Islam, saya pikir itu tidak benar," kata Rizieq

Tanggapan dari Istana Presiden

Menurut Julian Aldrin Pasha, selaku juru bicara Presiden " Pemerintah tidak akan menanggapi isu tersebut karena dari laporan intelijen dan tokoh yang disebut dalam susuan kabinet dalam kutip dewan revolusi islam telah membantahnya. Sudah ada berita tersebut, sehingga ini mendukung laporan intelijen bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari pemberitaan tersebut. "




0 komentar:

Post a Comment