Clock By Blog Tips

Tuesday, March 1, 2011

AS-Korsel Tetap Latihan Perang


SEOUL - Pihak militer Amerika Serikat dan Korea Selatan melancarkan latihan besar darat, laut dan udara di tengah ancaman Korea Utara untuk menceburkan Seoul ke dalam "lautan api" jika latihan itu ajang provokasi.

Latihan bertajuk "Penyelesaian Penting/Anak Elang" pertama kalinya akan diadakan sejak Korea Utara melakukan serangan artileri mematikan terhadap sebuah pulau di perbatasan Korea Selatan, Yeonpyeong, November lalu.
 
AS dan Korea Selatan mengatakan, latihan tersebut adalah latihan pertahanan biasa, namun Korea Utara mengecam latihan tersebut adalah suatu gladi resik untuk serangan.
 
"Jika para agresor melancarkan provokasi untuk suatu `perang lokal` maka dunia akan menyaksikan tindakan balasan habis-habisan yang belum terjadi sebelumnya dari tentara dan rakyat DPRK (Korea Utara," kata pihak militernya.
 
"Mereka juga akan melihat serangan balasan tanpa ampun seperti pada saat lautan api melanda Seoul, dimanapun untuk menghancurkan setiap langkah konfrontasi dengan strategi dan taktik yang tak terbayangkan," ucapnya.
 
Latihan-latihan itu difokuskan pada peningkatan kemampuan sekutu untuk mempertahankan terhadap serangan-serangan kecil, mendadak, oleh Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK/Korea Utara), menurut Komandan Pasukan Gabungan.
 
Dia menambahkan, latihan-latihan pertahanan di alam, yang bertujuan untuk memperkuat kesiapan sekutu `menghadapi segala ancaman potensial`.
 
Latihan-latihan itu terjadi sehari setelah DPRK mengancam perang habis-habisan dalam menanggapi latihan bersama oleh Korea Selatan dan AS, dan mengatakan Seoul agar menghentikan pengiriman selebaran anti-DPRK melintasi perbatasan.
 
Korea Utara secara rutin mengeluarkan peringatan seperti sebelum latihan-latihan militer di Selatan. Akan tetapi ketegangan makin tinggi setelah serangan artileri yang menewaskan dua marinir dan dua warga sipil.
 
Korea Selatan juga menuduh tetangganya menorpedo kapal perangnya, Cheonan, di dekat sengketa perbatasan di Laut Kuning pada Maret 2010 yang menyebabkan hilangnya 46 nyawa, namun tuduhan itu disangkal.
 
Para pengamat mengatakan, rezim Korea Utara juga berusaha memblokir berita-berita populer pemberontakan yang menyapu rezim lalim di Afrika Utara.
 
Militer Korea Selatan juga telah melepaskan balon-balon ke Utara disertai catatan berita-berita tentang pemberontakan, kata seorang anggota parlemen pekan lalu.
 
Para aktivis swasta juga sering meluncurkan selebaran-selebaran propaganda yang disembunyikan di bawah balon-balon itu.
 
Pada Minggu, pihak militer Korea Utara mengancam akan menembak di tempat-tempat dari mana "Video busuk" dan materi propaganda lain itu diluncurkan.
 
Latihan militer terbaru tersebut melibatkan 12.300 tentara AS dan sekitar 200.000 petugas layanan termasuk cadangan dari Korea Selatan, kata para pejabat militer dari kedua pihak.
 
 
 
 
 
Suara Karya

0 komentar:

Post a Comment