Clock By Blog Tips

Monday, January 31, 2011

Dongkrak Kemampuan, Intelijen AS Lirik Video Game


Washington  – Permainan video alias video game hanya untuk anak-anak? Siapa bilang. Orang dewasa pun banyak yang menjadi penikmat video game. Tak hanya itu, video game kini merambah hingga ke kalangan agen intelijen. 

Para ilmuwan mengatakan bahwa video game dapat meningkatkan konsentrasi dan membantu proses belajar dan bahkan meningkatkan kemampuan mengambil keputusan.

Kini, demi meningkatkan kinerja mata-mata, dinas intelijen mungkin juga akan memutuskan untuk mempergunakan permainan-permainan pendidikan.

Menurut pengumuman mengenai program bernama Sirius tersebut baru-baru ini, yang menjadi pendorong untuk memanfaatkan permainan adalah siapa saja mungkin memiliki kecondongan atau berat sebelah, termasuk mata-mata.

"Saat sebuah masalah intelijen dipengaruhi bias, para analis mungkin menarik kesimpulan atau meyakini sesuatu yang tidak logis atau tidak didukung oleh bukti," demikian isi pengumuman program tersebut.

Tujuannya adalah membantu mengatasi bias manusia melalui pelatihan yang disebut "Permainan Serius".

"Sebagian penelitian menunjukkan bahwa Permainan Serius (video game yang dikembangkan untuk tujuan pendidikan, terapi, atau tujuan serius lainnya) bisa menimbulkan pengalaman dan pelajaran yang positif dan berdampak pada kemampuan di dunia nyata atau perubahan perilaku," demikian dinyatakan dalam pengumuman itu. "Sebuah Permainan Serius bisa memberikan mekanisme yang positif untuk mengekspos dan meredakan bias yang kognitif."

Program tersebut disponsori oleh Intelligence Advanced Research Projects Activity (IARPA), sebuah sayap penelitian dari komunitas intelijen.

Seorang peneliti dari Angkatan Laut AS baru-baru ini menerangkan bahwa dampak kognitif dari video game tertentu tidak hanya mengesankan, namun juga bisa bertahan selama bertahun-tahun.

"Kami telah menemukan bahwa orang-orang yang bermain video game mampu menampilkan kemampuan kognitif dan kemampuan merasa yang lebih tinggi 10 hingga 20 persen jika dibandingkan dengan orang-orang yang tidak bermain video game," kata Ray Perez, pembuat program untuk Kantor Penelitian Angkatan Laut.

"Kami mengetahui bahwa video game bisa meningkatkan kemampuan merasa dan ingatan jangka pendek," katanya.

Ia menambahkan bahwa video game dapat membuat pemainnya berfokus lebih lama dan juga mengembangkan visi dari sang pemain.

Perez mengatakan, meski ada bukti empiris peningkatan keliatan otak pada orang-orang yang bermain game, proses di belakang hal itu masih belum dipahami secara benar-benar.

Menurut Perez, jaringan saraf yang terlibat aktif saat seseorang bermain video game menjadi lebih tegas, memiliki aliran darah yang meningkat, dan menjadi lebih tersinkronisasi dengan jaringan-jaringan saraf dalam otak.

Perez mengatakan, permainan dan simulasi seperti permainan mampu memberikan tambahan kemampuan kepada orang-orang sehingga mampu dengan cepat beradaptasi terhdap strategi-strategi mental baru untuk menyelesaikan permasalahan.

Menurutnya, selama 50 tahun diyakini bahwa tidak ada pelatihan yang dapat meningkatkan "kecerdasan cair", kemampuan bekerja di luar pola pikir yang dianut seseorang, di luar apa yang telah diajarkan, dan melampauinya untuk menyelesaikan permasalahan dengan cara-cara yang baru dan berbeda.
 
 
SM

0 komentar:

Post a Comment