Clock By Blog Tips

Friday, December 17, 2010

Teroris Jadikan Gunung Tajur Gudang Amunisi

Densus 88 mengawal tersangka teroris, Abu Tholut (ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)

Teroris asal Bogor, Wardi (33 tahun) warga Kampung Banartonggoh, Desa Harjatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang ditangkap Densus 88 Anti Teror menjadikan Gunung Tajur sebagai gudang peluru AK-47.

Densus menamukan peluru seberat 20 kilogram itu dibungkus karung beras dan dikubur di bawah rimbunan pohon bambu tali di kebun pohon jeng-jeng milik mertua Wardi yang ada di gunung itu.
Rupanya, wardi mendapatkan peluru itu dari orang kepercayaan Abu Tholut bernama Anwar. Dalam penggalian amunusi tersebut, Wardi dikawal ketat tim Densus 88 untuk menunjukkan tempat tersebut dengan ketinggian sekitar 500 mdpl. Padahal, gunung tajur itu dijadikan pusat aktivitas warga Kampung Banartonggoh.

Tim Densus 88 tiba di Kampung Banar, Kamis petang dengan menggunakan tiga mobil. Dua unit APV berwarna hitam bertuliskan puslabfor dan satu unit lainnya berwarna oranye bertuliskan pusidentifikasi, serta satu unit mobil gegana.
Wardi turun dari mobil Gegana dengan mengenakan kaos oblong biru dan celana training biru bergaris putih dan dikawal empat anggota tim Densus 88 berseragam lengkap. Garis mukanya dingin dan tidak mempedulikan ejekan warga.

Sesampainya dilokasi, Wardi diminta Densus 88 Anti Teror menunjukkan lokasi peluru AK-47 yang terletak di atas Gunung Tajur. Upaya ini menyita perhatian warga sekitar. Bahkan, ratusan warga yang penasaran ikut berjalan ke lokasi penyimpanan peluru bersama tim Densus 88.
Sebelumnya Wardi sempat diperbolehkan menjenguk istrinya dulu. Namun ia tidak bisa berlama-lama. wardi hanya sempat memeluk istrinya.

Lokasi penyimpanan peluru itu berjarak sekitar satu kilometer dari Kampung Banartonggoh, rumah mertua sekaligus istri Wardi. Tepatnya di bawah rimbunan pohoh bambu tali, tim Densus 88 melakukan penggalian di tempat yang ditunjuk Wardi. Di kedalaman satu meter, ditemukan bungkusan karung beras warna putih oleh tim Densus 88. Setelah di cek, isinya ternyata peluru AK-47 yang berjumlah mencapai ratusan buah. Diperkirakan, beratnya lebih dari 20 kilogram.

Wardi mengaku, senjata serbu AK-47, pistol, dan peluru AK-47 itu didapat dari orang kepercayaan Abu Tholut, yakni Anwar dengan maksud untuk dititipkan. Namun, karena jumlahnya terlalu banyak, Wardi kebingungan menyimpannya. Maka, ia pun menyebar peluru dan senjata di tempat terpisah. "Habisnya terlalu banyak jumlahnya. Saya jadi bingung mau disimpan di mana. Makanya saya pisah-pisah saja," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dusun 3 Desa Harkatjaya, Uji Sukri mengaku ia tidak pernah tahu ada peluru sebanyak itu disimpan di bawah rimbunan pohon. Padahal, letak kebun jeng-jengnya sangat dekat dengan tempat penyimpanan peluru. "Saya ke tempat ini setiap hari padahal. Tapi, saya tidak tahu kapan Wardi menyimpan peluru itu di sana," ujar Uji yang menggotong peluru seberat 20 kilogram itu.

Di tempat yang sama, Fadilah (39 tahun) warga setempat mengatakan, Wardi kalau pulang pasti hanya mengendarai motor sampai di bawah jalan setapak saja. Sebab, ia tidak bisa membawa motor. "Tapi, dia tidak pernah bicara macam-macam. Hanya minta tolong, lalu ya sudah, begitu saja," ujarnya Kamis malam 16 Desember 2010.

• VIVAnews 

0 komentar:

Post a Comment