Clock By Blog Tips

Friday, December 17, 2010

ANTISIPASI TERORIS - Aparat Gabungan di Sorong Lakukan Latihan Gabungan



AIMAS, SORONG - Akibat berbagai aksi separatisme di Papua dan terorisme di daerah Jawa dan Sumatera, aparat gabungan TNI, Polri, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) serta masyarakat di Kabupaten Sorong siang kemarin mengadakan latihan gabungan (latgab).
 
Latgab itu dimaksudkan agar masyarakat Sorong tahu bagaimana caranya mengantisipasi dan sekaligus memberantas aksi separatisme dan terorisme apabila itu benar-benar terjadi di daerah ini.

Masyarakat Kabupaten Sorong tampak berbondong-bondong datang ke halaman Kantor Bupati Sorong untuk menyaksikan dan mendukung acara itu.

Danrem 171/PVT (Praja Vira Tama) Kolonel Inf Heronimus Guru mengatakan, latgab itu hanya sebuah latihan yang sifatnya mengorganisasi TNI-Polri dan Satpol PP serta masyarakat setempat untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk menghadapi aksi teroris dan separatis. Aksi-aksi membahayakan itu perlu diantisipasi dengan latihan gabungan itu. Sebab, dengan latgab itu, akan terbentuk kerja sama lintas sektoral yang mantap apabila terpaksa berhadapan dengan situasi terburuk.

"TNI-Polri dan masyarakat Sorong, Papua Barat, tidak mengambil risiko apabila terjadi aksi separatis, baik oleh OPM maupun organisasi terlarang lainnya, di daerah saya. Kalau itu terjadi, pelakunya kita tangkap dan diajukan ke muka hukum," kata Kolonel Heronimus Guru kepada wartawan usai pelatihan gabungan tersebut.

Kota dan Kabupaten Sorong merupakan daerah pintu masuk ke Papua dari wilayah timur Indonesia. Ini memberikan peringatan kepada warga di Sorong bahwa pengaruh dari wilayah barat ke timur dan masuk ke Papua itu melalui Sorong. Karena itu, warga di Sorong dan sekitarnya harus mampu bekerja sama untuk membela ketahanan NKRI.
Latgab kemarin dimulai dengan bagaimana menghalau massa yang ditangani oleh kepolisian, TNI AL dan AD, serta kepolisian. Melalui beberapa tahapan, akhirnya aksi brutal massa dapat diredam.

Latgab itu dilanjutkan dengan membebaskan sandera yang disandera teroris dan gerakan separatis di lantai dua Kantor Bupati Sorong. Ketika sandera dibebaskan, lalu bom yang masih aktif di ruangan Kabag Umum dijinakkan oleh Tim Gegana Polda Papua.

Tokoh masyarakat Moi, asli Papua dari Sorong, Wilhelmus Paa, mengatakan sangat berterima kasih kepada TNI-Polri karena bisa mengingatkan sekaligus melatih masyarakat untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu di Sorong terjadi aksi terorisme atau separatisme seperti yang terjadi di daerah lain.
 
"Saya harapkan TNI-Polri dapat melakukan latgab itu sekali dalam enam bulan, agar lebih mematangkan aparat maupun masyarakat dalam menghadapi aksi itu," kata Paa.
 
suara karya

0 komentar:

Post a Comment