Phalanx CIWS, meriam pemburu misil
Phalanx CIWS ( Close-in weapon system , dilafalkan see-wiz ) adalah meriam anti-peluru kendali , di desain dan pada awalnya dikerjakan oleh General Dynamics Corporation , Pomona Division. Namun untuk saat ini Phalanx dibuat oleh pabrik Raytheon . Meriam ini umumnya di gunakan oleh Angkatan Laut Amerika yang ditempatkan pada hampir seluruh kapal perang permukaan yang masih bertugas di United States Navy dan juga tidak ketinggalan tentunya sekutu Amerika yang lain (tidak kurang dari 20 negara) .
Meriam Phalanx menggunakan basis M61 Vulcan kaliber 20 mm Gatling-type rotary cannon yang di hubungkan langsung dengan radar yang berfungsi sebagai alat pendeteksi dan bidik sasaran, kehebatan lain dari meriam ini adalah kemampuannya memuntahkan amunisi sebanyak 4.500-7.000 putaran per menit yang melebihi meriam hidrolis biasa yang hanya mampu melakukan putaran sebanyak 3.000 putaran per menit. Kemudian untuk perputaran meriam ini menggunakan turet lengkap dengan fire control system yang mampu secara otomatis mencari, mendeteksi, menjejak, dan mengunci serta memberi konfirmasi sasaran untuk di tembak dengan sistem radar yang dikontrol oleh komputer.
Phalanx CIWS, meriam pemburu misil
Phalanx CIWS ( Close-in weapon system , dilafalkan see-wiz ) adalah meriam anti-peluru kendali , di desain dan pada awalnya dikerjakan oleh General Dynamics Corporation , Pomona Division. Namun untuk saat ini Phalanx dibuat oleh pabrik Raytheon . Meriam ini umumnya di gunakan oleh Angkatan Laut Amerika yang ditempatkan pada hampir seluruh kapal perang permukaan yang masih bertugas di United States Navy dan juga tidak ketinggalan tentunya sekutu Amerika yang lain (tidak kurang dari 20 negara) .
Meriam Phalanx menggunakan basis M61 Vulcan kaliber 20 mm Gatling-type rotary cannon yang di hubungkan langsung dengan radar yang berfungsi sebagai alat pendeteksi dan bidik sasaran, kehebatan lain dari meriam ini adalah kemampuannya memuntahkan amunisi sebanyak 4.500-7.000 putaran per menit yang melebihi meriam hidrolis biasa yang hanya mampu melakukan putaran sebanyak 3.000 putaran per menit. Kemudian untuk perputaran meriam ini menggunakan turet lengkap dengan fire control system yang mampu secara otomatis mencari, mendeteksi, menjejak, dan mengunci serta memberi konfirmasi sasaran untuk di tembak dengan sistem radar yang dikontrol oleh komputer.
Meriam Phalanx menggunakan basis M61 Vulcan kaliber 20 mm Gatling-type rotary cannon yang di hubungkan langsung dengan radar yang berfungsi sebagai alat pendeteksi dan bidik sasaran, kehebatan lain dari meriam ini adalah kemampuannya memuntahkan amunisi sebanyak 4.500-7.000 putaran per menit yang melebihi meriam hidrolis biasa yang hanya mampu melakukan putaran sebanyak 3.000 putaran per menit. Kemudian untuk perputaran meriam ini menggunakan turet lengkap dengan fire control system yang mampu secara otomatis mencari, mendeteksi, menjejak, dan mengunci serta memberi konfirmasi sasaran untuk di tembak dengan sistem radar yang dikontrol oleh komputer.
0 komentar:
Post a Comment