Clock By Blog Tips

Wednesday, November 10, 2010

Rusia Khawatirkan Aktivitas Nuklir Korut

MOSKOW-- Presiden Rusia Dmitry Medvedev menyuarakan kekhawatirannya pada program senjata nuklir Korea Utara dalam wawancara yang dipublikasikan Selasa (9/11).

Medvedev mengatakan pada media Korea Selatan bahwa program Pyongyang itu telah menimbulkan tantangan sistemik pada rezim non-proliferasi nuklir internasional dan mengatakan ia mengkhawatirkan kegiatan nuklir di dekat perbatasan Rusia itu.

"Secara alamiah itu memperingatkan kami bahwa ambisi nuklir Korea Utara telah menciptakan ketegangan militer dan politik di Asia timurlaut, langsung dekat perbatasan timur Rusia," kata Medvedev dalam wawancara yang disiarkan di situs Internet Kremlin.

Aktivitas nuklir Korea Utara mungkin akan muncul dalam pembicaraan Medvedev dengan Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak dan dengan para pemimpin dunia yang menghadiri pertemuan puncak di Korea Selatan pekan ini, termasuk Presiden Barack Obama dan Presiden China Hu Jintao.

Medvedev menekankan bahwa konflik itu harus dipecahkan melalui diplomasi damai. Salah satu pendukung Korea Utara pada era-Soviet, Moskow adalah satu dari lima kekuatan regional  bersama dengan AS, China, Jepang, Korea Selatan yang telah mendesak Pyongyang untuk mengekang aktivitas nuklirnya.

Tapi pembicaraan enam pihak untuk membuat semenanjung Korea yang bebas nuklir telah membeku sejak Desember 2008 karena perselisihan mengenai bagaimana untuk membuktikan langkah-langkah Korea Utara untuk mencacatkan program nuklirnya, dan Pyongyang menyatakan proses itu telah mati awal tahun ini.

Rusia telah menyuarakan kegelisahan atas uji coba ledakan nuklir dan rudal jarak jauh Pyongyang sejak 2006. Rusia juga telah cenderung makin keras pada Iran, mitra dagang dan langganan senjatanya dalam waktu lama, tapi Medvedev memberi kesan Korea Utara lebih besar ancamannya.

mediaindonesia.com

0 komentar:

Post a Comment