Clock By Blog Tips

Friday, November 12, 2010

Kasad: Tidak Boleh Ada Pelanggaran Prajurit Terhadap Rakyat Papua

Kasad: Tidak Boleh Ada Pelanggaran Prajurit Terhadap Rakyat Papua JAYAPURA  – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI George Toisutta, mengatakan prajurit Cenderawasih adalah milik orang Papua,  tidak ada perbedaan ras maupun golongan  termasuk prajurit yang asli Papua, sehingga  tidak boleh ada pelanggaran yang dilakukan  prajurit terhadap rakyat Papua.
Hal ini disampaikan Kasad kepada   wartawan usai memimpin upacara serah terima jabatan Panglima Kodam XVII/Cenderawasih dari Mayor Jenderal TNI Hotma Marbun kepada Brigadir Jenderal TNI Erfi Triassunu di Lapangan Upacara Markas Kodam XVII/Cenderawasih, Jayapura, Papua, Jum’at (12/11).
Kasad mengatakan, sebagai salah satu Komando Utama (Kotama) Pembinaan TNI Angkatan Darat dan Kotama Operasional TNI, Kodam XVII/ Cenderawasih mengemban peran, fungsi dan tugas yang sangat strategis, dalam  menjaga kedaulatan negara dan keutuhan wilayah darat serta melindungi segenap rakyat di daerah Papua.
Menurut Kasad, dalam melaksanakan tugas Operasi Militer Perang dan Operasi Militer Selain Perang di wilayah Papua dan Papua Barat, Kodam XVII/Cenderawasih harus terus meningkatkan pembinaan kesiapan operasional dan pembinaan kewilayahan kepada segenap jajaran Komandonya, untuk menghadapi tantangan dan tuntutan tugas yang sangat dinamis dan semakin kompleks.

Kasad juga meminta, agar kemajemukan masyarakat di wilayah ini harus dapat dimanfaatkan untuk memperkuat ikatan dan kesatupaduan, guna tegak kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa.  “ Lakukan koordinasi secara intensif dan jalin kerjasama yang baik dengan pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat yang ada di wilayah ini, agar setiap permasalahan yang dihadapi dapat  diselesaikan secara bersama-sama, agar stabilitas keamanan tetap terjaga dan terpelihara, sehingga program-program pembangunan daerah dapat dikerjakan dengan baik “,  kata  Kasad.
Kasad menegaskan, setiap prajurit  harus mematuhi semua ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh komando atas, menghormati Hak Azasi Manusia serta selalu mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Sapta Marga dan Sumpah Prajurit serta Delapan Wajib TNI dalam setiap langkah dan tindakannya.

”Bangun terus rasa saling percaya dan saling menghormati antara sesama aparat, pemuka agama, tokoh masyarakat dan seluruh komponen masyarakat, sehingga tercipta sinergi yang kokoh diantara seluruh komponen masyarakat yang ada, dengan senantiasa dilandasai kepada Jati diri TNI sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara  Profesional”.  tambah Kasad.

(Pos Kota)

0 komentar:

Post a Comment