Clock By Blog Tips

Sunday, October 31, 2010

Hamas Buka Mulut Soal Skema Baru Israel di Gaza

Salah satu pemandangan yang masih lekat di pikiran, dimana pasukan Israel dengan kejamnya melakukan serbuan mematikan di jalur Gaza, menewaskan ribuan orang, termasuk ratusan wanita dan anak-anak. (Foto: San Francisco Sentinel)
Salah satu pemandangan yang masih lekat di pikiran, dimana pasukan Israel dengan kejamnya melakukan serbuan mematikan di jalur Gaza, menewaskan ribuan orang, termasuk ratusan wanita dan anak-anak.
GAZA  – Gerakan Hamas memberikan peringatan keras kepada Israel agar tidak berani-berani meluncurkan serangan baru ke Jalur Gaza, mengutip informasi yang mengungkapkan niatan Israel kembali melakukan serangan. Surat kabar berbahasa Ibrani, Yedioth Ahronoth mengungkapkan ada sejumlah pejabat tinggi Hamas yang memperingatkan Israel agar tidak melakukan serangan yang mirip dengan serangan pada akhir tahun 2008.
"Kami benar-benar mempertimbangkan ancaman Israel untuk menyerang Gaza. Kami akan mengatakan, jika Israel coba-coba memasuki Gaza, maka mereka akan membayar mahal dan tidak akan mampu mencapai tujuan mereka," kata Mahmoud al-Zahar dalam sebuah lokakarya di Gaza.
Surat kabar itu menyebutkan bahwa sejumlah pihak di Jalur Gaza mempersiapkan antisipasi serangan dari Israel, khususnya setelah jumlah penerbangan pesawat-pesawat Zionis di atas Jalur Gaza mengalami peningkatan. Israel juga mengerahkan tentara dalam jumlah besar di perbatasan dengan Jalur Gaza.
Israel menuding Hamas, yang telah berkuasa di Jalur Gaza sejak bulan Juni 2007, berusaha mendapatkan lebih banyak persenjataan untuk dipergunakan menyerang ke arah Israel.
"Hamas punya hak memiliki semua jenis senjata untuk mempertahankan diri," kata al-Zahar. "Jika Israel kembali (ingin) melancarkan perang di masa mendatang, maka mereka harus berpikir seribu kali sebelum melakukannya."
Ia menambahkan, Israel melebih-lebihkan saat mengatakan bahwa Hamas memiliki berbagai macam senjata. Hal itu hanya dalih bagi Israel untuk kembali melancarkan serangan ke Jalur Gaza.
Sementara itu, al-Zahar membenarkan bahwa memang ada kontak antara gerakannya dan negara-negara Barat mengenai pertumbuhan Islam. "Kami berbicara dengan Barat menggunakan bahasa yang sama yang kami gunakan kepada semua orang, bahasa yang jujur," katanya.
Ia membantah jika Hamas berdialog langsung dengan para pejabat pemerintahan AS, "Tapi kami berbicara dengan tokoh-tokoh nonpemerintahan dari Amerika dan Barat, dan kami menyambut siapa saja yang ingin berdialog dengan kami."
Sebelumnya, Hamas memperingatkan para anggotanya mengenai pembelian mobil yang diimpor melalui Israel jika tidak terlebih dahulu menjalani pemeriksaan menyeluruh.
Mobil-mobil itu bisa saja dipasangi alat pelacak atau jebakan, kata gerakan Hamas yang berkuasa di Gaza.
Kementerian Dalam Negeri Gaza mengirimkan memo berisi peringatan untuk semua pejabat pemerintahan de facto Hamas dan juga para pemimpin Hamas lainnya serta faksi-faksi lain.
Mobil mana pun yang dibeli melalui Israel harus terlebih dahulu menjalani pemeriksaan menyeluruh di sebuah garasi khusus sebelum dipergunakan, kata Hamas.
Mengimpor mobil ke Gaza melalui Israel baru-baru ini kembali dilakukan untuk pertama kalinya sejak empat tahun lalu, ketika pada bulan Juni Israel melonggarkan blokade Gaza yang hampir mencakup semua hal.
Israel memutuskan itu setelah mendapat tekanan berat dari dunia internasional setelah serangan Israel terhadap pelayaran kemanusiaan menuju Gaza pada 31 Mei lalu.
Komando AL Israel membantai sembilan orang aktivis pro-Palestina Turki di atas kapal Mavi Marmara.
Bulan lalu ada sekitar 180 mobil yang diimpor ke Gaza oleh penjual mobil Palestina melalui Israel. Sebagian besar adalah mobil buatan pabrikan Korea Selatan, Jerman, dan Jepang.


suaramedia.com

0 komentar:

Post a Comment