Clock By Blog Tips

Tuesday, January 24, 2012

Kapal Inggris, Prancis, Amerika Berkumpul di Selat Hormuz

HMS Argyll

Departemen Pertahanan Inggris, Minggu mengatakan, kapal-kapal Inggris dan Prancis bergabung dengan kelompok kapal induk AS dalam armada enam kapal perang yang melewati perairan sensitif Selat Hormuz.

Kementerian itu mengatakan, satu kapal Angkatan Laut Kerajaan, HMS Argyll, merupakan bagian dari kelompok kapal induk yang dipimpin

Amerika Serikat berlayar melalui Selat Hormuz, di mana Iran telah mengancam untuk menutup setelah tindakan Barat menjatuhkan sanksi-sanksi baru atas program nuklir Teheran.

Seorang juru bicara mengatakan: "HMS Argyll dan satu kapal Prancis bergabung dengan kelompok kapal induk AS transit melalui Selat Hormuz, untuk menggarisbawahi komitmen internasional tak tergoyahkan mereka dalam mempertahankan hak-hak berdasarkan hukum internasional."

Jubir itu mengatakan, Inggris mempertahankan "kehadiran terus -menerus di wilayah itu sebagai bagian dari kontribusi abadi kita untuk keamanan Teluk".

Kapal perang Inggris telah berpatroli di Teluk terus menerus sejak tahun 1980-an.
Seperti diketahui Selat Hormuz adalah rute transit utama untuk pasokan minyak global.

Para menteri luar negeri Uni Eropa bertemu di Brussels pada Senin yang diperkirakan setuju terhadap pemberian sanksi kepada Bank Sentral Iran dan mengumumkan embargo pembelian minyak Iran.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Ramin Mehmanparast mengomentari pernyataan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy terkait tuduhan program nuklir Iran.  Mehmanparast menilai Perancis sedang mencoba menjatuhkan sanksi ilegal dan tidak adil terhadap Iran dengan membuat tuduhan palsu.

Seperti diketahui Sarkozy baru-baru ini menyerukan  tekanan sanksi lebih keras terhadap Iran untuk memaksa negara itu menghentikan program nuklirnya.

AS dan sekutu Eropa menuduh Iran memiliki program nuklir militer rahasia dan mendesak Dewan Keamanan PBB menerapkan sanksi putaran empat terhadap Tehran.

Pada tanggal 31 Desember 2011, Presiden AS Barack Obama menandatangani sanksi baru anti-Iran yang bertujuan untuk menghukum negara yang berurusan dengan Bank Sentral Iran atau mengimpor minyak mentah dari Tehran.

Iran berulangkali membantah tuduhan Barat mengenai program nuklirnya. Tehran menyatakan sebagai penandatangan Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan anggota dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Iran berhak mengembangkan dan memperoleh teknologi nuklir untuk tujuan damai. 
 
 

0 komentar:

Post a Comment