Clock By Blog Tips

Wednesday, January 25, 2012

Filipina: Latihan Militer Tidak Ditujukan Terhadap Tiongkok


AS dan Filipina akan mengadakan latihan militer gabungan di Laut Tiongkok Selatan dari bulan Maret hingga bulan April tahun ini dengan meniru " pembelaan anjungan minyak. " Menurut kantor berita AP Jumat ( 20/01 ) lalu, Panglima Daerah Militer Barat Filipina  mengatakan, latihan militer akan dilangsungkan di " anjungan minyak yang sungguh-sungguh " di perairan barat Pulau Palawan dengan maksud bagaimana membela dan merebut kembali anjungan minyak apabila menghadapi ancaman keamanan. Filipina memerlukan latihan khusus serupa, Filipina mempunyai sejumlah anjungan minyak yang memerlukan perlindungan.

Pihak militer Filipina menyatakan bahwa latihan tersebut merupakan bagian dari latihan militer gabungan dengan AS, tujuannya ialah meningkatkan kekuatan militer untuk menangani terorisme, bajak laut, penyelundupan atau bencana alam. Latihan akan dimulai pada pertengahan bulan Maret dan berlangsung selama satu bulan. AS akan mengerahkan kapal perang, pesawat terbang serta anggota militer AD dan AL sejumlah 500 orang, pihak Filipina akan mengerahkan seribu prajurit.

Panglima Daerah Militer Barat Filipina menegaskan, latihan itu merupakan latihan konvensional yang dilangsungkan di perairan teritorial Filipina, latihan tidak ditujukan terhadap Tiongkok.

Analis berpendapat, setiap mengumumkan berita tentang latihan militer, AS dan Filipina selalu menyatakan bahwa latihan tidak ditujukan terhadap Tiongkok, namun tujuan latihan militer semakin jelas. Pada tanggal 17 Oktober tahun lalu, pasukan marinir AS dan Filipina melakukan latihan militer tahunan di perairan dekat Kepulauan Nansha Tiongkok, di antaranya termasuk latihan menyerang pantai.

Pandangan pihak Filipina berbeda mengenai Filipina terlalu menggantungkan diri pada kerja sama militer dengan AS. Sekretaris Jenderal " Persatuan Patriotik Baru " Filipina Renato Reyes baru-baru ini menyatakan, kunjungan John McCain dan disusul dengan pengumuman program strategi militer AS yang baru ternyata untuk mengintensifkan kerja sama pertahanan antara kedua negara. Dia berpendapat, pemerintah Filipina akan sekali lagi berupaya memperoleh lebih banyak " sampah " tentara AS, seperti kapal perang yang baru saja diperoleh.

Direktur Pusat Penelitian Asia Universitas Filipina dalam artikelnya menyatakan, sebagai negara pulau, Filipina sangat menaruh perhatian pada kepentingan maritim. Pada kenyataannya, negara-negara ASEAN lainnya tidak puas atas perbuatan Filipina. Tak peduli bagaimana pun, kerja sama yang kurang peraturan akan memdatangkan resiko yang lebih besar yang akhirnya mengerahkan kekuatan militer.


Sumber : CRI

Baca juga

0 komentar:

Post a Comment