Clock By Blog Tips

Thursday, December 8, 2011

AS: Serangan Biologi Jadi Ancaman Serius

(AP/Martikal Trezzini Pool) Hillary Rodham Clinton, Menlu AS, menyampaikan pidato pada Konferensi Peninjauan Ketujuh Konvensi mengenai Larangan Pengembangan, Produksi dan Penyimpanan Senjata Biologi dan Racun di markas besar PBB di Jenewa, Switzerland Rabu (7/12).

Jenewa - Menlu AS Hillary Clinton mengatakan, Rabu (7/12), AS mendukung upaya-upaya internasional menghadapi ancaman serangan biologi. Hal ini ditegaskannya saat menyampaikan pidato pada pertemuan mengenai Konvensi Senjata Biologi, larangan satu dekade mengenai penggunaan senjata-senjata biologi yang kini menjalani peninjauan pada koferensi tiga pekan di Jenewa.

Lebih lanjut, dia menyatakan, isyarat peringatan itu "begitu serius sehingga tidak boleh diabaikan."

"Saya berada disini sekarang karena kami meninjau resiko serangan senjata biologi baik sebagai ancaman keamanan nasional utama maupun prioritas kebijakan luar negeri," lanjut Hillary.

"Di suatu zaman apabila orang dan penyakit melintas perbatasan dengan mudah, senjata-senjata biologi merupakan ancaman transnasional,".

"Kami hanya dapat melindungi dari senjata-senjata itu dengan aksi transnasional."

Kemajuan ilmiah memungkinkan untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit tapi perkembangan teknologi juga mempermudah bagi teroris untuk mengembangkan senjata-senjata biologi, tegas Nyonya Clinton memperingatkan.

"Sekalipun kini lebih mudah mengembangkan senjata-senjata ini, rasanya masih sulit untuk mendeteksi senjata-senjata itu, karena hampir setiap riset biologi bisa punya tujuan ganda.

"Pengetahuan teknis dan peralatan sama yang digunakan untuk riset sah guna menyelamatkan nyawa manusia juga bisa digunakan untuk menciptakan penyakit mematikan."

"Utusan paling senior pada pertemuan peninjauan itu, Hillary Clinton mengatakan, penghetian penyebaran senjata-senjata pemusnah massal menjadi "tujuan utama" pemerintahan Obama.

AS tidak meremehkan resiko serangan biologi massal atau wabah besar, yang dikhawatirkan sebagian orang di masyarakat internasional, lanjut Clinton.

Hillary Clinton, yang kini dalam perjalanan keliling ke Eropa, mendesak lebih transparansi dari negara-negara anggota untuk meningkatkan keyakinan bahwa para peserta penandatangan berbuat sesuai dengan kewajiban berdasarkan pakta 1975. Ini bisa dicapai melalui peninjauan sistem pelaporan tahunan, pintanya.


Sumber : Analisa

0 komentar:

Post a Comment