Clock By Blog Tips

Monday, September 19, 2011

AS Tak Akan Menjual F-16 Baru ke Taiwan

Pesawat tempur F-16 (gettyimages)

WASHINGTON DC — Amerika Serikat memastikan tak akan menjual pesawat tempur F-16 seri C/D kepada Taiwan. Keputusan tersebut disampaikan Departemen Luar Negeri AS dalam pertemuan tertutup dengan Kongres AS, Jumat (16/9/2011) waktu setempat.

Demikian diungkapkan seorang sumber di kalangan Kongres AS kepada kantor berita Agence France Presse. Sumber yang tak bersedia disebut namanya itu mengatakan, pengumuman resmi penolakan penjualan ini baru akan disampaikan beberapa minggu mendatang.

"Kami mendengar dari Deplu bahwa (AS) akan meningkatkan kemampuan (armada F-16 yang sudah dimiliki Taiwan), tetapi tidak ada penjualan (pesawat F-16 baru)," tutur sumber tersebut.

Keterangan ini senada dengan berita yang dimuat majalah pertahanan AS, Defense News, beberapa waktu lalu, yang menyatakan, para pejabat Washington sudah memberi tahu Taiwan bahwa penjualan F-16 C/D tersebut tidak akan dilakukan.

Taiwan mengajukan penawaran untuk membeli 66 F-16 C/D, yang memiliki kemampuan radar dan persenjataan yang lebih kuat dibandingkan 146 pesawat F-16 A/B yang sudah dimiliki Taiwan selama ini. Rencana pembelian senjata itu dilakukan untuk menandingi pertumbuhan militer China.

Namun, Washington tidak segera mengabulkan permohonan Taiwan tersebut, dan hanya menyetujui paket penjualan persenjataan senilai 6,4 miliar dollar AS pada Januari 2010. Paket tersebut meliputi penjualan rudal antirudal Patriot, helikopter Black Hawk, dan peningkatan kemampuan armada F-16 A/B Taiwan. Pesawat tempur dan kapal selam baru tidak termasuk dalam paket, yang memicu protes keras dari China itu.

Kabar penolakan pemerintahan Presiden Barack Obama untuk menjual pesawat tempur baru ke Taiwan itu langsung mendapat reaksi keras dari Senator John Cornyn dari Partai Republik. Cornyn pekan lalu mengajukan rancangan undang-undang yang akan memaksa Obama menyetujui penjualan ini.

Cornyn menyebut penolakan penjualan pesawat F-16 baru ke Taiwan itu merupakan bukti "penyerahan diri kepada China yang komunis" dan menjadi "hari yang menyedihkan bagi kebijakan luar negeri AS" serta merupakan "tamparan keras di muka salah satu sekutu kuat dan kawan lama AS".

Saat dikonfirmasi, Kementerian Pertahanan Taiwan mengungkapkan, hingga saat ini pihak AS belum membuat keputusan apa pun soal permintaan pembelian ini. "Kami belum mendengar dari pihak AS bahwa keputusan soal (penjualan) F-16 C/D ini sudah dibuat. Kami terus mengejar permohonan ini karena kami perlu mengganti armada pesawat F-5 kami yang sudah tua untuk menjaga pertahanan udara kami," ujar David Lo, juru bicara Kemhan Taiwan.

AS terikat kewajiban mendukung pertahanan nasional Taiwan, sesuai dengan Undang-Undang (UU) Hubungan Taiwan. UU yang disahkan tahun 1979 itu mengharuskan Washington memastikan Taiwan bisa mempertahankan diri dari setiap ancaman dari luar. Namun, AS harus menghadapi China, yang menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayah China. 
 
 
 
 
 
Sumber : Kompas

0 komentar:

Post a Comment