Clock By Blog Tips

Friday, July 8, 2011

Inggris Tarik 500 Tentara Dari Afghanistan Pada Akhir 2012

Perdana Menteri Inggris David Cameron

Perdana Menteri Inggris David Cameron Rabu mengatakan, Inggris akan menarik 500 tentara lagi dari Afghanistan pada akhir 2012, menjadikan satuannya di sana menjadi 9.000 orang.

Cameron menyatakan keputusan itu diambilnya akibat tentara dan polisi menunjukkan kemajuan berarti menjelang tenggat penyerahan keamanan oleh pasukan asing pada ahir 2014.

"Pada bulan lalu, Presiden (Barack) Obama mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan menarik 10.000 tentaranya pada akhir tahun ini menuntaskan penarikan tentara tambahan -sekitar 33.000 orang- pada akhir musim panas pada tahun depan," kata Cameron dalam pernyataan kepada parlemen.

"Pada saat Amerika Serikat menambah tentara, Inggris meningkatkan jumlah pasukan intinya dengan 500 orang," katanya."Untuk bagian kita, saya pernah mengatakan akan menarik 426 tentara Inggris pada Februari 2012 dan pada hari ini, saya umumkan bahwa Inggris dapat mengurangi jumlah tentaranya dengan 500 lagi dari 9.500 menjadi 9,000 orang pada akhir 2012," katanya.

Cameron menambahkan, "Keputusan ini tidak hanya benar bagi Inggris, tapi tepat untuk Afghanistan juga," katanya.Pengumuman itu muncul sehari setelah ia kembali dari perjalanan dua hari ke Afghanistan untuk bertemu dengan tentara Inggris dan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Afghanistan Hamid Karzai.

Sebagian besar pasukan Inggris bermarkas di propinsi bergolak Helmand di selatan, tempat mereka memerangi pejuang Taliban.Pada Bulan lalu, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengumumkan akan menarik 33.000 tentara tambahannya dari Afghanistan pada ahir 2012, sementara Prancis, Belgia dan Inggris juga menyatakan segera memulangkan "beberapa" tentaranya.

Semua pasukan tempur asing dijadwalkan meninggalkan negara terkoyak perang itu pada ahir 2014 dan menyerahkan keamanan kepada pasukan Afghanistan.Sekitar 130.000 anggota berada di Afghanistan untuk membantu pemerintah kabul memerangi pemberontakan Taliban dan sekutunya.

Sejumlah 2.570 tentara asing tewas di negara terkoyak perang itu sejak serbuan pimpinan Amerika Serikat pada 2001 untuk menggulingkan pemerintah Taliban, yang menolak menyerahkan Osama bin Laden, yang dituduh melancarkan serangan di negara adidaya tersebut.Korban terbanyak ialah tentara Amerika Serikat dengan 1,649 orang, diikuti Inggris (375), Kanada (157), Prancis (63), Jerman (53), Denmark (40), Italia (37), Spanyol (33), Polandia (27), Belanda (25), Australia (25), dan sisanya dari negara lain. Sekitar 40 negara terlibat dalam gerakan itu.

Angka tertinggi 711 tentara asing tewas di negara itu tercatat pada 2010, menjadikannya tahun paling mematikan bagi mereka sejak serbuan pimpinan Amerika Serikat menggulingkan pemerintah garis keras Taliban pada akhir 2001.Gerilyawan Taliban sangat bergantung pada penggunaan bom jalanan dan serangan jibaku untuk melawan pemerintah Afghanistan dan pasukan asing di negara terkyak perang tersebut.Bom jalanan, yang dikenal sebagai IED (peledak rakitan), mengakibatkan 70-80 persen korban di pihak pasukan asing di Afghanistan.

Peningkatan jumlah korban tewas menjadi berita buruk bagi Washington dan sekutunya, yang pemilihnya semakin putus asa oleh korban dalam perang di tempat jauh itu, yang tampak berkepanjangan dan tak berujung.Kekerasan meningkat di seluruh Afghanistan pada bulan ini sejak Taliban mengumumkan pemulaian serangan musim semi, yang lama mereka nantikan.

Taliban, yang memerintah sejak 1996, melancarkan perlawanan sesudah digulingkan dari kekuasaan oleh serangan pada 2001.
 
 
 
 
 
 
 
theglobal-review.com

0 komentar:

Post a Comment