Clock By Blog Tips

Thursday, July 7, 2011

Diam-diam Tim Survei Indonesia Ada di Thailand

Militer Thailand

Bangkok - Tim Survei Indonesia ternyata sudah dibawa ke perbatasan Thailand dan Kamboja di distrik  Si Sa Ket's Kantharalak, Thailand. Mereka akan memeriksa wilayah yang akan dikunjungi oleh Tim Observer Indonesia (IOT) beberapa waktu ke depan.

Tim survei ini akan memeriksa persiapan sebelum kedatangan dari tim IOT yang akan meninjau langsung wilayah perbatasan yang dipersengketakan antara Thailand dan Kamboja. Tim survei yang tidak diketahui jumlahnya ini, dipandu oleh pejabat Kementerian Luar Negeri Thailand.

Mereka akan memeriksa area dimana terjadi pertempuran antara pasukan Thailand dan Kamboja dari Februari hingga April lalu. Mereka memeriksa wilayah Distrik Kantharalak di Provinsi Si Sa Ket and DistrikPhanom Dong Rak di Provinsi Surin.

Tim survei ini dilaporkan tidak memasuki wilayah seluas 4,6 kilometer persegi yang berada di sekitar Kuil Preah Vihear. Wilayah tersebut selama ini memang menjadi pusat sengketa dari kedua negara tetangga ini.

Kemenlu Thailand sendiri sudah meminta pihak Angkatan Darat Thailand untuk mempersiapkan kedatangan IOT, yang akan datang dalam waktu dekat. Pihak angkatan darat sendiri mengharapkan persiapan dari IOT ini akan rampung disaat pemerintahan baru Thailand sudah terbentuk.

Sementara untuk mendampingi tim survei ini, pihak Kemenlu Thailand sudah meminta tim satuan petugas Suranaree untuk memfasilitasi kebutuhan mereka. Sebelumnya Angkatan Darat Thailand bersikeras tidak akan menerima tim IOT bila Kamboja tidak menarik pasukan mereka dari wilayah perbatasan.

Namun tanpa sepengetahuan militer, Kemenlu Thailand memberitahukan angkatan darat untuk membawa tim survei Indonesia ke wilayah perbatasan. Pihak kementerian juga minta agar mereka bersiap untuk menerima kedatangan tim IOT, tetapi tidak menjelaskan kapan waktu kedatangan dari tim ini.

Tim IOT ini diperkirakan akan berjumlah 15 orang di Thailand. Sebagian besar dari mereka berasal dari kalangan militer yang nantinya akan berpakaian sipil. Sementara 15 orang tim IOT lainnya akan ditempatkan di Kamboja.

Kini tidak ada baku tembak yang terjadi antara kedua belah pihak. "Atmosfer di perbatasan sangat santai. Tidak ada tekanan, tetapi kami akan tetap waspada. Prajurit Kamboja tidak ingin berperang, kami pun merasakan hal serupa," ungkap seorang prajurit Thailand di perbatasan seperti dikutip Bangkok Post, Rabu (6/7/2011).

Dibawah pemerintahan baru nanti, diharapkan sengketa perbatasan antara Thailand-Kamboja dapat segera diselesaikan. Perdamaian itu terbuka lebar, mengingat Yingluck Shinawatra yang akan menjadi Perdana Menteri Thailand adalah adik bungsu dari Thaksin Shinawatra yang selama memiliki hubungan baik dengan Kamboja.







Okezone

0 komentar:

Post a Comment