Rakyat revolusioner Libya mengatakan bahwa Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengingkari janjinya mendukung mereka.
Seperti dilaporkan Koran The Guardian cetakan Inggris, slogan-slogan yang diteriakkan rakyat di Benghazi merefleksikan perubahan drastis di negara ini. Rakyat ingin mengetahui aktivitas sejati NATO di negara mereka.
Para pengamat menilai kegagalan serangan udara NATO yang diklaim untuk mengubah hasil perang membuat kepercayaan kubu anti Gaddafi terhadap Barat menurun drastis. Menurut sumber ini, sejumlah pihak meyakini Barat berusaha membagi Libya demi menguasai minyak di negara ini.
Saat ini pasukan pro Gaddafi sudah bergerak ke arah timur. Adapun bentrokan di Ajdabiya sedikitnya menewaskan delapan orang. Sementara itu, NATO kini kesulitan menarget pasukan pro Gaddafi karena pasukan ini mengubah strateginya. Pasukan pro Gaddafi kini tidak menggunakan tank atau pesawat tempur, tapi membentuk kelompok kecil sehingga NATO kesulitan menghancurkan mereka.
Sumber :Irib-Radio Iran
0 komentar:
Post a Comment