Orang menyebutnya sebagai benteng terapung. Sosoknya yang besar benar-benar mampu menggetarkan musuh. Itulah kapal induk. Kapal yang dibangun untuk tujuan militer dengan ukuran yang sangat besar dengan bobot ribuan ton yang pernah dibuat orang. Jika disebutkan kapal induk, maka bayangan orang adalah sebuah kapal besar dengan landasan pesawat terbang di decknya tentunya lengkap dengan barisan pesawat tempurnya dan memuat ribuan personil dan peralatan perang. Lalu orang pun mengibaratkan kapal induk sebagai rajanya lautan.
Dari gambaran seperti itu, orang sudah bisa membayangkan juga betapa dahsyatnya efek tempur dari kapal ini. Dalam beberapa misi militer kapal raksasa ini telah menunjukkan keperkasaannya. Misalnya pada operasi Desert Strom dan Iraqi Freedom yang didukung oleh USS Nimitz, kapal induk terbesar di dunia, milik Amerika itu.
Untuk membangun atau memiliki sebuah kapal induk memang diperlukan biaya yang sangat besar dan penguasaan tekhnologi yang canggih, terutama kapal induk yang bertenaga nuklir. Tidak heran hingga saat ini hanya empat negara saja yang memproduksi kapal induknya sendiri yaitu: Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Rusia. Inggris dan Perancis memang memerlukan kapal induk karena mereka mempunyai koloni2 yang tersebar di berbagai belahan bumi dan untuk mempertahankan koloni2 tersebut jikalau sewaktu2 diserang.
Dari gambaran seperti itu, orang sudah bisa membayangkan juga betapa dahsyatnya efek tempur dari kapal ini. Dalam beberapa misi militer kapal raksasa ini telah menunjukkan keperkasaannya. Misalnya pada operasi Desert Strom dan Iraqi Freedom yang didukung oleh USS Nimitz, kapal induk terbesar di dunia, milik Amerika itu.
Untuk membangun atau memiliki sebuah kapal induk memang diperlukan biaya yang sangat besar dan penguasaan tekhnologi yang canggih, terutama kapal induk yang bertenaga nuklir. Tidak heran hingga saat ini hanya empat negara saja yang memproduksi kapal induknya sendiri yaitu: Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Rusia. Inggris dan Perancis memang memerlukan kapal induk karena mereka mempunyai koloni2 yang tersebar di berbagai belahan bumi dan untuk mempertahankan koloni2 tersebut jikalau sewaktu2 diserang.
Karena itu jumlah negara yang memiliki kapal induk sangat sedikit. Disini bisa kita sebutkan misalnya Amerika, Inggris, Perancis, Rusia, Italia, Belanda, India, Thailand, Sepanyol, China, dan Brazil.
Kenapa kapal induk? Karena kapal induk selain merupakan kapal terbesar yang berada di jajaran angkatan laut, kapal induk juga memerankan peranan sangat besar dalam perang modern saat ini di mana pengangkutan pesawat2 tempur ke tempat-tempat jauh di belahan bumi lain baik untuk menyerang suatu negara ataupun untuk mempertahankan suatu koloni yang jauh seringkali sangat diperlukan dan tidak dapat dihindarkan.
Sementara AS, selain juga mempunyai koloni di lautan Pasifik, mungkin juga digunakan untuk menggulingkan rezim di negara2 lain seperti di Irak yang sudah kita ketahui bersama. Jepang pada Perang Dunia II pernah membuat kapal induk yang cukup banyak dan canggih, namun setelah Perang Dunia II, Jepang tidak pernah lagi membuat kapal induk.
Sejarah kapal induk
Kapal induk pertama kali digunakan oleh Angkatan Laut Inggris, namun sampai menjelang perang dunia kedua negara-negara barat termasuk Amerika Serikat masih enggan menggunakannya sebagai kekuatan Angkatan laut utama. Konsep konvensional armada angkatan laut saat itu didominasi oleh Kapal jelajah berat, Kapal jelajah, Kapal perusak (destroyer) dengan ukuran meriam yang cukup besar hal ini memang disebabkan bahwa kapal induk dipandang cukup rentan dan riskan bila digunakan dalam operasi maritim.
Adalah Angkatan Laut Jepang (Kaigun) yang menggunakan kapal Induk secara efektif pada awal perang dunia II. Akibat perjanjian maritim antara Inggris Amerika dan Jepang serta Perancis dan Jerman disepakati rasio tonase 5:5:3:1,5:1,5 untuk USA, Inggris, Jepang, Perancis dan Jerman membuat jepang mengakalinya dengan membuat kapal induk ukuran sedang tetapi dilengkapi kekuatan udara yang mematikan sekalipun menuai kemarahan dari pihak militer sendiri.
Bukti dari rekayasa Jepang adalah serangan atas Pearl Harbour 9 Desember 1941 yang menyadarkan Barat akan fungsi kapal induk yang dapat melakukan serangan mematikan atas instalasi sasaran lawan. Jepang memang memiliki 20 lebih kapal induk saat itu diantaranya adalah :Akagi (merupakan kapal induk terbesar), Zuiho, Zuikaku, Soryu, Hiryu, Chiyoda. Namun dalam perjalanannya selama perang Pasifik, Jepang kehabisan seluruh armadanya. Terlebih-lebih dalam pertempuran di Midway dan Leyte yang merupakan pertempuran laut antar kapal induk.
Akagi, Kapal Induk Jepang di masa PD II
Negara-negara pengguna kapal induk
- Amerika Serikat - India
-Rusia - Italia
-Perancis - Spanyol
-Inggris -Brasil
-China - Thailand
Belajar dari keberhasilan Jepang pada serangan itu, telah membuat negara-negara barat menyadari bahwa kapal induk bisa dijadikan sebagai alat perang yang sangat mematikan. Semula mereka lebih mengandalkan jenis kapal jelajah, kapal perusak, dan tentunya kapal selam juga. Kapal induk masih dinilai rentan terhadap serangan udara musuh. Sejak menghadapi kekalahan pahit di Pearl Harbour itu, Amerika dan sekutunya mulai mengoptimalkan kekuatan benteng terapung ini.
Pertempuran antar kapal induk pertama kali terjadi di laut Coral, sebuah kawasan di Samudera Pasifik. Angkatan laut Amerika berhadapan dengan angkatan laut Jepang. Pertempuran ini mengakibatkan Amerika kehilangan satu kapal induknya, Lexington, dan beberapa kapal lainnya. Sementara Jepang juga kehilangan kapal induknya yang bernama Shoho, sebuah kapal induk kelas ringan. Pertempuran laut yang dahsyat serta melibatkan beberapa kapal induk itu adalah untuk memperebutkan pangkalan laut Port Moresby.
Dalam perkembangan berikutnya, beberapa negara maju mulai membuat kapal induk yang lebih besar dan lebih canggih. Orang pun mulai membagi jenis kapal induk. Misalnya dari jenis bahan bakar yang digunakan untuk menggerakan kapal, terbagi menjadi dua, yaitu kapal induk nuklir dan kapal induk konvesional. Beberapa kapal induk yang menggunakan tenaga nuklir milsanya USS Enterprise (AS), USS Abraham Lincoln (AS), USS Dwight D. Eissenhower (AS), dan Charles de Gaulle (Perancis). Sedangkan kapal induk konvensional (bertenaga diesel) misalnya Giuseppe Garibaldi milik (Italia), RTN Chakkri Narrubet (Thailand), Admiral Kuznetsov (Rusia), dan Karel Doorman (Belanda).
Negara-negara yang pernah menggunakan kapal induk
1. Jepang
2. Australia
3. Belanda
4. Argentina
Jenis-jenis kapal induk
Dari segi propulsi
Dari segi bahan bakar terdapat dua jenis kapal induk yakni:
Kapal Induk Nuklir
Kapal Induk ini menggunakan mesin bertenaga nuklir yang diperoleh dari reaktor nuklir yang berada pada kapal tersebut yang dihubungkan dengan turbin uap. Tenaga uap yang dihasilkan kapal Induk tersebut selain sebagai penggerak kapal juga digunakan sebagai suber tenaga listrik serta tenaga uapnya digunakan sebagai pengatur tekanan pada catapult kapal induk untuk meluncurkan pesawat. Untuk Armada Amerika serikat kapal ini diberi kode CVN contoh kapal induk nuklir adalah USS Ronald Reagan, USS Kitty Hawk, USS Enterprise.
Kapal Induk Konvensional
Kapal induk ini menggunakan mesin bertenaga diesel contohnya adalah 25 de Mayo (Argentina), Giuseppe Garibaldi (Italia), RTN Chakkri Narruebet (Thailand). Untuk Armada Amerika Serikat biasanya digunakan kode CV dan pada saat ini jarang digunakan.
Teknis Peluncuran Pesawat
Kapal Induk Konvensional (CTOL/Conventional Take Off Landing)
1. Jepang
2. Australia
3. Belanda
4. Argentina
Jenis-jenis kapal induk
Dari segi propulsi
Dari segi bahan bakar terdapat dua jenis kapal induk yakni:
Kapal Induk Nuklir
Kapal Induk ini menggunakan mesin bertenaga nuklir yang diperoleh dari reaktor nuklir yang berada pada kapal tersebut yang dihubungkan dengan turbin uap. Tenaga uap yang dihasilkan kapal Induk tersebut selain sebagai penggerak kapal juga digunakan sebagai suber tenaga listrik serta tenaga uapnya digunakan sebagai pengatur tekanan pada catapult kapal induk untuk meluncurkan pesawat. Untuk Armada Amerika serikat kapal ini diberi kode CVN contoh kapal induk nuklir adalah USS Ronald Reagan, USS Kitty Hawk, USS Enterprise.
Kapal Induk Konvensional
Kapal induk ini menggunakan mesin bertenaga diesel contohnya adalah 25 de Mayo (Argentina), Giuseppe Garibaldi (Italia), RTN Chakkri Narruebet (Thailand). Untuk Armada Amerika Serikat biasanya digunakan kode CV dan pada saat ini jarang digunakan.
Teknis Peluncuran Pesawat
Kapal Induk Konvensional (CTOL/Conventional Take Off Landing)
Kapal induk jenis ini biasanya berukuran besar karena geladaknya digunakan sebagai tempat pendaratan dan peluncuran pesawat secara convensional (biasa). Dilengkapi dengan catapult untuk meluncurkan pesawat dan kabel arrester (penahan) untuk membantu pendaratan pesawat, karena panjang geladak kapal induk lebih pendek daripada panjang landasan di pangkalan. Selain tempat parkir pesawat selain ruangan yang berarda pada lambung kapal. Kapal Kapal Induk yang digunakan US Navy rata rata adalah kapal induk jenis ini. Contoh : USS Ronald Reagan, USS John F Kennedy. Kiev(Rusia), 25 de Mayo (Argentina), Foch dan Charles de Gaulle (Perancis)
Kapal Induk STOVL (Short Take Off Vertikal Landing)
Kapal induk ini biasanya berukuran sedang/ringan, memiliki Sky Jump yang digunakan untuk meluncurkan pesawat dan pendaratan pesawat dilakukan secara vertikal. Oleh karena itu pesawat pesawat yang digunakan adalah pesawat pesawat tempur jenis khusus semacam AV-8 Harrier (USA) , Harrier II Plus (Inggris), Yak 38 Forger, Yak 141 Freehand (Rusia) ataupun Helikopter. Pada pesawat tempur Rusia biasanya dilengkapi laser untuk memudahkan pendaratan. Hampir kebanyakan negara menggunakan kapal Induk Jenis ini karena memerlukan biaya perawatan dan operasional yang lebih rendah daripada kapal induk jenis CTOL. Contoh dari Kapal Induk Jenis ini adalah: HMS Invincible, HMS Ark Royal (Inggris), Giuseppe Garibaldi (Italia), Prince de Asturias (Spanyol), Viraat, Vikrant (India), Novorossysk (Rusia), Chakri Narruebet (Thailand), USS Tarrawa (USMC.)
Kapal Induk STOVL
Kapal induk jenis ini dimasukkan sebagai kapal induk berukuran ringan atau sedang. Lebih kecil dibanding kapal induk konvensional seperti disebut terdahulu. Biasanya dilengkapi dengan sky jump yang berguna untuk peluncuran pesawat. Sedangkan untuk pendaratan pesawat dilakukan secara vertikal. Oleh sebab itu kapal induk jenis ini hanya mengangkut pesawat tempur jenis tertentu. Misalnya helikopter AV-8 Harrier, Harrier II Plus, dan YAK 141 Freehand. Kapal induk STOVL inilah yang banyak digunakan karena biaya pembuatan atau perawatannya lebih ringan dibanding kapal induk jenis CTOL yang ukurannya lebih besar. Contoh kapal induk STOVL misalnya RTN Chakkri Narrubet (Thailand), Virrat dan Vikrant (India), HMS Invincible dan HMS Ark Royal (Inggris), Guiseppe Garibaldi (Italia), dan Novorossysk (Rusia).
Berikut ini disertakan juga contoh spesifikasi dari beberapa kapal induk yang diambil dari beberapa situs. Meliputi bobot, dimensi, negara pemilik, serta tahun pembuatan atau pertama kali dioperasikan.
Shoho Class (Jepang)
Bobot: 11.000-14.000 ton.
Panjang 185 meter.
Mulai bertugas 26 Januari 1942.
Giuseppe Garibaldi (Italia)
Bobot: 10.000-13.000 ton.
Panjang 180 meter.
Mulai diluncurkan 11 juni 1983.
Furious (Inggris)
Bobot 19.000-22.000 ton.
Panjang 224 meter
Pertama kali dioperasikan pada tanggal 26 Juni 1917.
Lexington (Amerika)
Bobot: 38.000-39.000 ton.
Panjang: 250 meter.
Mulai bertugas 14 Desember 1927.
Akagi (Jepang)
Bobot: 29.000-30.000 ton.
Panjang 234 meter.
Dioperasikan sejak tanggal 25 Maret 1927.
Nimitz Class (Amerika)
Yang termasuk Nimitz Class di antaranya Nimitz, Dwight D. Eissenhower, Carl Vinson, dan Theodore Roosevelt.
Bobot: 81.000-82.000 ton.
Panjang: 316 meter.
Pertama kali dioperasikan pada tanggal 3 Mei 1975.
Moskwa Class (Rusia)
Bobot: 14.000-18.000 ton.
Panjang 190 meter.
Dioperasikan sejak bulan Juli 1967.
Charles de Gaulle (Perancis)
Bobot: 40.000 ton.
Panjang: 238 meter.
Beroperasi pertama kali pada September 2000.
Karel Doorman (Belanda)
Bobot: 13.000-20.000 ton.
Panjang 151 meter.
Mulai dioperasikan pada tahun 1946.
HMS Invincible (Inggris)
Bobot: 20.700 ton
Panjang: 206 meter
Lebar: 27,5 meter
Dioperasikan sejak tahun 1980
Admiral Kuznetsov (Rusia)
Bobot: 68.100 ton
Panjang: 300 meter
Dioperasikan sejak tahun 1995
USS Ronald Reagen (Amerika)
Bobot: 100.000 ton
Panjang: 335 meter
Dioperasikan sejak tahun 2003
Kapal induk jenis ini dimasukkan sebagai kapal induk berukuran ringan atau sedang. Lebih kecil dibanding kapal induk konvensional seperti disebut terdahulu. Biasanya dilengkapi dengan sky jump yang berguna untuk peluncuran pesawat. Sedangkan untuk pendaratan pesawat dilakukan secara vertikal. Oleh sebab itu kapal induk jenis ini hanya mengangkut pesawat tempur jenis tertentu. Misalnya helikopter AV-8 Harrier, Harrier II Plus, dan YAK 141 Freehand. Kapal induk STOVL inilah yang banyak digunakan karena biaya pembuatan atau perawatannya lebih ringan dibanding kapal induk jenis CTOL yang ukurannya lebih besar. Contoh kapal induk STOVL misalnya RTN Chakkri Narrubet (Thailand), Virrat dan Vikrant (India), HMS Invincible dan HMS Ark Royal (Inggris), Guiseppe Garibaldi (Italia), dan Novorossysk (Rusia).
Berikut ini disertakan juga contoh spesifikasi dari beberapa kapal induk yang diambil dari beberapa situs. Meliputi bobot, dimensi, negara pemilik, serta tahun pembuatan atau pertama kali dioperasikan.
Shoho Class (Jepang)
Bobot: 11.000-14.000 ton.
Panjang 185 meter.
Mulai bertugas 26 Januari 1942.
Giuseppe Garibaldi (Italia)
Bobot: 10.000-13.000 ton.
Panjang 180 meter.
Mulai diluncurkan 11 juni 1983.
Furious (Inggris)
Bobot 19.000-22.000 ton.
Panjang 224 meter
Pertama kali dioperasikan pada tanggal 26 Juni 1917.
Lexington (Amerika)
Bobot: 38.000-39.000 ton.
Panjang: 250 meter.
Mulai bertugas 14 Desember 1927.
Akagi (Jepang)
Bobot: 29.000-30.000 ton.
Panjang 234 meter.
Dioperasikan sejak tanggal 25 Maret 1927.
Nimitz Class (Amerika)
Yang termasuk Nimitz Class di antaranya Nimitz, Dwight D. Eissenhower, Carl Vinson, dan Theodore Roosevelt.
Bobot: 81.000-82.000 ton.
Panjang: 316 meter.
Pertama kali dioperasikan pada tanggal 3 Mei 1975.
Moskwa Class (Rusia)
Bobot: 14.000-18.000 ton.
Panjang 190 meter.
Dioperasikan sejak bulan Juli 1967.
Charles de Gaulle (Perancis)
Bobot: 40.000 ton.
Panjang: 238 meter.
Beroperasi pertama kali pada September 2000.
Karel Doorman (Belanda)
Bobot: 13.000-20.000 ton.
Panjang 151 meter.
Mulai dioperasikan pada tahun 1946.
HMS Invincible (Inggris)
Bobot: 20.700 ton
Panjang: 206 meter
Lebar: 27,5 meter
Dioperasikan sejak tahun 1980
Admiral Kuznetsov (Rusia)
Bobot: 68.100 ton
Panjang: 300 meter
Dioperasikan sejak tahun 1995
USS Ronald Reagen (Amerika)
Bobot: 100.000 ton
Panjang: 335 meter
Dioperasikan sejak tahun 2003
Kapal induk di 4 negara :
USS Nimitz (Amerika Serikat)
Amerika Serikat adalah raja kapal induk dunia. karena negara ini adalah satu2nya di dunia kini yang mengoperasikan kapal induk dalam jumlah banyak yaitu 13 buah dan 11 di antaranya bertenaga nuklir! Armada kapal induk AS adalah: USS Nimitz, USS Dwight D. Eisenhower, USS Carl Vinson, USS Theodore Roosevelt, USS Abraham Lincoln, USS George Washington, USS John C. Stennis, USS Harry S. Truman, USS Ronald Reagan dan USS George H. W. Bush, USS Enterprise. Kesebelas kapal induk AS ini semuanya bertenaga nuklir. AS masih punya 2 kapal induk lagi yang bertenaga konvensional yaitu USS Kitty Hawk dan USS John F. Kennedy.
Sekarang kita konsentrasikan kepada USS Nimitz saja agar lebih fokus. Kenapa USS Nimitz? Karena inilah kapal induk paling besar di dunia saat ini, walaupun kapal induk ini bukanlah kapal induk yang terbaru di jajaran angkatan laut AS. Malah kapal induk ini diresmikan tahun 1975 usianya sudah 30 tahun lebih namun masih merupakan kapal induk terbesar di dunia dan juga sudah sarat dengan pengalaman.
Operasi serius pertama yang dilakukan oleh kapal induk ini adalah di tahun 1979 ke Iran, sewaktu Shah Iran yang sekutu dekat AS digulingkan dan merupakan awal masa “Republik Islam Iran” pimpinan Ayatollah Khomeini. Waktu itu masih ada adidaya lain yaitu Uni Soviet sehingga USS Nimitz tentu saja tidak diperintahkan untuk menyerang frontal Iran tetapi untuk melancarkan operasi pembebasan 52 orang Amerika yang disandera di kedutaan besar AS di Tehran yang diberi kode operasi Evening Light yang berakhir tragis dan gagal total karena helikopter yang dipakai untuk membebaskan para sandera mengalami kecelakaan dan jatuh di gurun pasir Iran.
Selain itu kapal induk ini juga mempunyai segudang pengalaman lain seperti pada tanggal 19 Agustus 1981, kapal induk ini juga berperan dalam “komfrontasi ringan” dengan Libya di mana pesawat tempur AS menembak jatuh dua pesawat MiG Libya. Misi terbesarnya tentu saja kapal induk ini terlibat dalam dua kali perang teluk yaitu perang teluk pertama yang disebut “Desert Storm” yaitu operasi yang membebaskan Kuwait dari cengkraman Irak di tahun 1991 dan juga perang teluk kedua yang disebut operasi “Iraqi Freedom” yang menggulingkan rezim Saddam Hussein. Namun beberapa kali kapal induk ini juga melakukan misi damai non-militer seperti ikut dalam memeriahkan Olimpiade Seoul 1988 di Korea Selatan yang tentu juga bisa berfungsi sebagai bagian dari pengamanan olimpiade tersebut.
Berikut adalah data Teknis USS Nimitz:
Tipe : Kapal Induk multi peran
Bobot : 97 000 ton Inggris (98 600 ton metrik)
Dimensi : Panjang (333 m) Beam*) (41 m) Draft*) (11 m)
Sumber Tenaga : Dua buah reaktor nuklir
Awak : 5621
Kapal Induk USS Harry S. Truman
USS Harry S. Truman adalah kapal dari jenis Nimitz class nuclear powered aircraft carriers atau kapal perang pengangkut pesawat yang berkekuatan nuklir yang diopersikan oleh Navy Amerika Serikat. Dengan mighty air wingnya, dan kemampuan untuk bertugas dan beroperasi dimanapun di seluruh belahan dunia, kapal ini sangat powerful dalam operasinya karena kemampuan mesinnya yang handal dan dapat dilihat dari dukungannya bagi perang melawan terorisme global yang sekarang ini melanda dunia.
Seperti pada kapal jenis lainnya di kelas Nimitz, USS Harry S. Truman dilengkapi dengan superstruktur starboard island dan angled portside dek untuk lepas landas. 4 elevator hanggar disediakan untuk dek penerbangan pesawat bersama dengan 4 steams catapults, 2 pada dek bagian depan dan dua pada dek bagian angled. Untuk bertahan, kapal ini dilengkapi dengan 2 x Sea Sparrow missile launchers dan 2 x Rolling Airframe Missile launchers untuk pertahanan anti pesawat terbang. 3 x 20mm Mk 15 Phalanx CIWS (Close-In Weapon System) dikembangkan hingga level terakhir untuk menghadang misil dan pesawat musuh yang datang. Pertahanan ini juga termasuk dengan dukungan armada kapal yang berlayar bersama-sama dengan kapal induk.
Kapal yang didukung dengan dua reaktor nuklir westinghouse yang kembar ini membuatnya dapat beroperasi pada area yang tanpa batas atau berdasarkan kekuatan dari reaktor itu. Kapal ini dapat mencapai kecepatan hingga 30 knot. untuk kru kapal terdiri dari 5.600 airmen dan pelaut.
USS Harry S. Truman dipanggil dalam mendukung operasi Southern Watch, Penegakan peraturan zona larangan terbang melintasi selatan Iraq dan ambil bagian dalam serangan ke Iraq pada 2003. Setelah itu Kapal ini ditugaskan untuk tugas kemanusiaan membantu korban badai Katrina dan Rita yang melanda Amerika Serikat. Kapal ini juga telah menjalani perawatan dan pengupgrade tan pada tahun 2006.
USS Harry S. Truman pertama kali diminta pada tahun 1988 dan dikerjakan pada tahun 1993 oleh Newport News Shipbuilding. Ia diluncurkan pada tahun 1996 dan diminta secara resmi pada tahun 1998. Ia bermarkas di Norfolk, Virginia, Amerika Serikat dan memiliki motto “the buck stop here”, Kapal ini diberi nama sesuai dengan nama mantan presiden Amerika Serikat Harry S, truman. Dan untuk menyingkat namanya, kapal ini sering disebut dengan “HST”.
Spesifikasi USS Harry S. Truman
Dimensi:
Lenght: 1092ft (332.84m)
Beam: 252ft (76.81m)
Draught: 41ft (12.50m)
Kemampuan:
Surface Speed: 30kts (35mph)
Range: Essentially Unlimited
Struktur:
Complement: 5,680
Suface Displacement: 97,000tons
Kekuatan:
Engine(s): 2 x Westinghouse A4W nuclear reactors powering 4 x steam turbines and 4 x shafts at 260,000shp.
Persenjataan:
2 x Mk 57 Mod3 Sea Sparrow surface-to-air missile launchers
2 x RIM-116 Rolling Airframe Missile short-range missile launchers
3 x 20mm mk 15 Phalanx CIWS (Close-In Weapon System)
Daya Angkut Pesawat:
Lebih dari 90 pesawat dari berbagai jenis termasuk helikopter
HMS Invincible (Inggris)
Inggris yang pada abad ke-19 merupakan raja lautan dengan sebutannya “Britain Rules The Wave” saat ini hanya mempunyai tiga kapal induk saja yaitu HMS Invincible, HMS Illustrious dan HMS Ark Royal. Ketiga kapal induk ini bertenaga konvensional dan tidak ada yang bertenaga nuklir. Dimensi kapal induk Inggris inipun jauh lebih kecil dibandingkan kapal-kapal induk AS apalagi dibandingkan USS Nimitz. Namun Inggris kini tengah mengembangkan dua kapal induk yang lebih besar, tapi tetap bertenaga konvensional non-nuklir yaitu: HMS Queen Elizabeth dan HMS Prince of Wales.
Nah, kita sekarang kita fokuskan kepada HMS Invincible yang diresmikan penggunaannya tahun 1980 ini. Walaupun pengalaman HMS Invincible tidak sekaya USS Nimitz, namun HMS Invincible ini juga mempunyai pengalaman tempur di Perang Malvinas tahun 1982. Waktu itu bersama-sama dengan kapal induk Inggris lainnya HMS Hermes yang kini sudah pensiun dari angkatan laut kerajaan Inggris dan dibeli oleh angkatan laut India dan diberi nama INS Viraat, berperan besar dalam mendukung Inggris memenangkan perang Malvinas melawan Argentina. Waktu itu kapal induk ini mengangkut 12 helikopter Sea King dan 9 pesawat tempur Sea Harrier yang terkenal waktu itu karena bisa mendarat dan lepas landas secara vertikal.
Berikut ini adalah sedikit data teknis HMS Invincible:
Tipe esawat Induk tipe ringan
Bobot : 20 400 ton Inggris (20 700 ton metrik)
Dimensi : Panjang (206 m) Beam*) (27.5 m) draft*) (7 m)
Tenaga : Konvensional (Turbin gas/bahan bakar karbon)
Awak : 875
Sistem Komando
Sistem data pertempuran kapal induk ini adalah BAE Systems ADIMP dengan link komunikasi Link 10, Link 11 dan Link 14. Setelah dikembangkan kembali, HMS Invincible mempunyai sistem pertempuran yang setara dengan Illustrious dan Ark Royal, dengan konsol multi-fungsi dan display warna panel-datar. Sistem komunikasi satelit yang aman, Astrium (formerly Matra Marconi) SCOT, mempunyai kapasitas untuk mengatasi kecepatan data sampai 2Mb/dtk.
BAE Systems diupgrade setara dengan sistem data pertempuran milik Illustrious dan Ark Royal dengan link 16, kontrol peralatan perang anti-udara dan arah pesawat, dan sebuah kemampuan tracking IFF (Interrogation Friend or Foe) yang baru.
Meriam
Kapal Induk Invincible awalnya dipersenjatai dengan launcher kembar Sea Dart, yang kemudian dibuang. Kapal induk ini sekarang mempunyai tiga Thales Nederland (dulunya Signaal) Goalkeeper CIWS yang mempunyai kecepatan tembal 4.200 rounds per menit dengan jarak 1.500 meter.
Kapal ini juga dilengkapi dengan dua GAM-B01, meriam 20mm, dari Oerlikon-Contraves and BAE SYSTEMS, yang mempunyai jarak tembak 2km dan kecepatan tembak 1.000 rounds per menit.
Countermeasures
Kapal induk ini dilengkapi dengan sistem jamming Thales Defence Type 675(2) dan sebuah sistem pengukuran pendukung elektronik UAT(8) yang juga disuplai oleh Thales Defence (dulunya Racal).
Sistem decoy kapal ini adalah Royal Navy's Outfit DLJ dengan Sea Gnat. Di sini terdapat delapan 130mm launcher six-barrel yang diproduksi oleh Hunting Engineering. Chemring and Pains Wessex memproduksi Sea Gnat chaff dan infra-red decoys.
Pesawat
Tailored Air Group (TAG) tersidiri dari sampai 24 pesawat yang termasuk di dalamnya sembilan kombinasi dari pesawat RAF/RN Joint Force Harrier GR7/GR9. Pesawat Royal Navy FA2 Sea Harrier telah ditarik dari operasi dari Maret 2004 dam skuadron terakhir dipensiunkan pada Maret 2006.
TAG termasuk campuran dari helikopter, tergantung perannya: Sea King ASaC Mk 7 helikopter peringatan awal serangan udara, Sea King dan Chinook helikopter pendukung dan Merlin HM.1 helikopter anti-kapal selam.
Landasan pada dek penerbangan sepanjang 170m dengan ski ramp 12 derajat. Di dalam dek hangar, pesawat terikat pada lantai dengan rantai pengaman dengan pengapit “tension”. Strachan and Henshaw dikontrak untuk memasang penggantian sistem pengangkat pesawat. Selex Sensors & Airborne Systems (sebelumnya Galileo Avionica) dikontrak untuk mensuplai radar SPN-720 untuk pendaratan pesawat Harrier GR9 pada Februari 2005. Sistem radar, sebuah sistem TACAN (Tactical Air Navigation) baru digunakan mulai April 2008.
Sensor
Radar kontrol oenembakan BAE Systems Type 909 G/H-band, yang mampu melakukan tracking target dan illuminasi untuk Misil Sea Dart, telah dibuang dan diganti dengan antena radar pencari permukaan BAE Systems Type 996 yang dipasang sangat tinggi pada menara di antara dua lobang asap.
Propulsi
Kapal induk ini dilengkapi dengan mesin COGAG (Combined Gas turbine And Gas turbine), yang terdiri dari empat mesin turbin gas Rolls-Royce Olympus TM3B yang menghasilkan tenaga 97.000 hp, dengan kecepatan 28 knots. Pada kecepatan ekonomis 19 knots, jarak tempuh kapal ini adalah 7.000 mil.
Sistem data pertempuran kapal induk ini adalah BAE Systems ADIMP dengan link komunikasi Link 10, Link 11 dan Link 14. Setelah dikembangkan kembali, HMS Invincible mempunyai sistem pertempuran yang setara dengan Illustrious dan Ark Royal, dengan konsol multi-fungsi dan display warna panel-datar. Sistem komunikasi satelit yang aman, Astrium (formerly Matra Marconi) SCOT, mempunyai kapasitas untuk mengatasi kecepatan data sampai 2Mb/dtk.
BAE Systems diupgrade setara dengan sistem data pertempuran milik Illustrious dan Ark Royal dengan link 16, kontrol peralatan perang anti-udara dan arah pesawat, dan sebuah kemampuan tracking IFF (Interrogation Friend or Foe) yang baru.
Meriam
Kapal Induk Invincible awalnya dipersenjatai dengan launcher kembar Sea Dart, yang kemudian dibuang. Kapal induk ini sekarang mempunyai tiga Thales Nederland (dulunya Signaal) Goalkeeper CIWS yang mempunyai kecepatan tembal 4.200 rounds per menit dengan jarak 1.500 meter.
Kapal ini juga dilengkapi dengan dua GAM-B01, meriam 20mm, dari Oerlikon-Contraves and BAE SYSTEMS, yang mempunyai jarak tembak 2km dan kecepatan tembak 1.000 rounds per menit.
Countermeasures
Kapal induk ini dilengkapi dengan sistem jamming Thales Defence Type 675(2) dan sebuah sistem pengukuran pendukung elektronik UAT(8) yang juga disuplai oleh Thales Defence (dulunya Racal).
Sistem decoy kapal ini adalah Royal Navy's Outfit DLJ dengan Sea Gnat. Di sini terdapat delapan 130mm launcher six-barrel yang diproduksi oleh Hunting Engineering. Chemring and Pains Wessex memproduksi Sea Gnat chaff dan infra-red decoys.
Pesawat
Tailored Air Group (TAG) tersidiri dari sampai 24 pesawat yang termasuk di dalamnya sembilan kombinasi dari pesawat RAF/RN Joint Force Harrier GR7/GR9. Pesawat Royal Navy FA2 Sea Harrier telah ditarik dari operasi dari Maret 2004 dam skuadron terakhir dipensiunkan pada Maret 2006.
TAG termasuk campuran dari helikopter, tergantung perannya: Sea King ASaC Mk 7 helikopter peringatan awal serangan udara, Sea King dan Chinook helikopter pendukung dan Merlin HM.1 helikopter anti-kapal selam.
Landasan pada dek penerbangan sepanjang 170m dengan ski ramp 12 derajat. Di dalam dek hangar, pesawat terikat pada lantai dengan rantai pengaman dengan pengapit “tension”. Strachan and Henshaw dikontrak untuk memasang penggantian sistem pengangkat pesawat. Selex Sensors & Airborne Systems (sebelumnya Galileo Avionica) dikontrak untuk mensuplai radar SPN-720 untuk pendaratan pesawat Harrier GR9 pada Februari 2005. Sistem radar, sebuah sistem TACAN (Tactical Air Navigation) baru digunakan mulai April 2008.
Sensor
Radar kontrol oenembakan BAE Systems Type 909 G/H-band, yang mampu melakukan tracking target dan illuminasi untuk Misil Sea Dart, telah dibuang dan diganti dengan antena radar pencari permukaan BAE Systems Type 996 yang dipasang sangat tinggi pada menara di antara dua lobang asap.
Propulsi
Kapal induk ini dilengkapi dengan mesin COGAG (Combined Gas turbine And Gas turbine), yang terdiri dari empat mesin turbin gas Rolls-Royce Olympus TM3B yang menghasilkan tenaga 97.000 hp, dengan kecepatan 28 knots. Pada kecepatan ekonomis 19 knots, jarak tempuh kapal ini adalah 7.000 mil.
Admiral Kuznetsov (Rusia)
Sungguh ironis, Uni Soviet yang dulu negara adidaya, kini setelah terpecah, dan pecahannya yang paling besar dan kuat yaitu Rusia, kini angkatan lautnya hanya mempunyai satu kapal induk saja yaitu Admiral Kuznetsov atau lengkapnya adalah Admiral Sovetskogo Soyuza Kuznetsov/Адмирал флота Советского Союза Кузнецов. Dahulu Uni Soviet sempat mempunyai kapal2 induk yang ‘ditakuti’ oleh negara2 barat seperti: Minsk dan Kiev. Namun sayang kapal-kapal induk Uni Soviet itu tidak ada yang bertenaga nuklir. Kini, kapal-kapal induk tersebut telah pensiun dari angkatan laut Rusia. Minsk sendiri akhirnya dibeli oleh China namun bukan digunakan sebagai kapal induk aktif tapi lebih dijadikan sebagai monumen angkatan laut saja.
Sungguh ironis, Uni Soviet yang dulu negara adidaya, kini setelah terpecah, dan pecahannya yang paling besar dan kuat yaitu Rusia, kini angkatan lautnya hanya mempunyai satu kapal induk saja yaitu Admiral Kuznetsov atau lengkapnya adalah Admiral Sovetskogo Soyuza Kuznetsov/Адмирал флота Советского Союза Кузнецов. Dahulu Uni Soviet sempat mempunyai kapal2 induk yang ‘ditakuti’ oleh negara2 barat seperti: Minsk dan Kiev. Namun sayang kapal-kapal induk Uni Soviet itu tidak ada yang bertenaga nuklir. Kini, kapal-kapal induk tersebut telah pensiun dari angkatan laut Rusia. Minsk sendiri akhirnya dibeli oleh China namun bukan digunakan sebagai kapal induk aktif tapi lebih dijadikan sebagai monumen angkatan laut saja.
Kapal induk satu-satunya milik Rusia kini, Admiral Kuznetsov, mulai aktif penuh tahun 1995 dan terhitung baru namun tenaga yang dipakai adalah konvensional atau non-nuklir. Kapal induk ini memang masih miskin pengalaman perang karena Rusia sejak pecah tidak pernah terlibat peperangan. Kegiatan kapal perang ini kebanyakan selama ini adalah tur ke berbagai lautan dan juga terlibat dalam latihan pernag hanya itu, apalagi Rusia yang kini juga tengah masih terlibat kesulitan keuangan membuat pengoperasian kapal induk ini juga menjadi terbatas. Admiral Kuznetsov diperkirakan akan tetap mengabdi kepada angkatan laut Rusia minimal hingga tahun 2030.
Berikut ini adalah data teknis sekilas Admiral Kuznetsov:
Tipe : Kapal induk kelas menengah
Bobot : 67 000 ton Inggris (68 100 ton metrik)
Dimensi : Panjang (300 m) Beam*) (73 m) Draft*) (38 m)
Tenaga : Turbin uap, 9 turbogenerator, 6 diesel generator
Awak : 1960
Specifications
Designer: Nevskoye Planning and Design Bureau
Builder: Chernomorsky [Nikolayev South]
Displacement (tons): 36,000 tons standard; 38,000 tons standard [Gorshkov]; 43,000-43,500 tons full load; 45,000-45,500 tons full load [Gorshkov]
Speed (kts): 32 knots
Designer: Nevskoye Planning and Design Bureau
Builder: Chernomorsky [Nikolayev South]
Displacement (tons): 36,000 tons standard; 38,000 tons standard [Gorshkov]; 43,000-43,500 tons full load; 45,000-45,500 tons full load [Gorshkov]
Speed (kts): 32 knots
Dimensions (m): 249.5-257.0 meters long waterline; 273.0-274.0 meters long overall; 32.6-32.7 meters waterline beam; 3.0 meters flight deck width; 9.5 meters draft standard; 12.0 meters draft mean full load
Propulsion: 8 turbopressurized boilers; 4 steam turbines; 200,000 shp; 4 shafts
Crew: 1,200-1,600 (including air group)
Armament:
Missiles:
KIEV, MINSK 2 SA-N-3 Goblet twin launchers; 2 SA-N-4 Gecko twin launchers; 8 SS-N-12 Sandbox tubes
NOVOROSSIYSK 2 SA-N-3 Goblet twin launchers; 12 SA-N-9 8-cell vertical launchers; 8 SS-N-12 Sandbox tubes
GORSHKOV 24 SA-N-9 8-cell vertical launchers;12 SS-N-12 Sandbox
Guns:
KIEV, MINSK, and NOVOROSSIYSK 4 76.2-mm/59-cal AA (2 twin); 8 30-mm/65-cal AK-630 close-in (8 multi-barrel)
GORSHKOV 2 100-mm/70-cal DP (2 single); 8 30-mm/65-cal AK-630 close-in (8 multi-barrel)
Torpedoes: 10 21-in (533-mm) torpedo tubes
Aircraft: 12 or 13 Yak-38 Forger VSTOL; 14 to 17 Ka-25 Hormone or Ka-27/29 Helix
Charles de Gaulle (Perancis)
Angkatan Laut Perancis saat ini hanya mempunyai dua kapal induk saja yaitu Charles de Gaulle dan Jeanne d’Arc. Jeanne d’Arc sebenarnya adalah kapal induk untuk helikopter saja atau helicopter carrier tepatnya, sehingga banyak pengamat mengatakan bahwa saat ini Perancis hanya mempunyai satu buah kapal induk saja.
Namun kapal induk Perancis Charles de Gaulle ini termasuk yang paling baru dan diresmikan tahun 2001 lalu. Dan perlu diketahui bahwa Charles de Gaulle ini adalah satu-satunya kapal induk bertenaga nuklir yang dibuat di luar Amerika Serikat! Sebenarnya Perancis sebelumnya juga mempunyai dua buah kapal induk yaituClemenceau dan Foch masing2 buatan tahun 1961 dan 1963. Namun kini kedua kapal induk tersebut sudah pensiun dari angkatan laut Perancis, dan Foch kini telah dibeli oleh Angkatan Laut Brasil dan dinamai São Paulo. Tetapi kini Perancis tengah membangun satu lagi kapal induk yang sekelas dengan Charles de Gaulle dengan nama proyek Porte-Avions 2 dan diperkirakan selesai sekitar tahun 2014 mendatang dengan menggunakan tenaga non-nuklir atau konvensional.
Charles de Gaulle sendiri pada saat pengembangannya mengalami beberapa kendala. Pada tahun 2000 sebelum diresmikan diketahui bahwa tingkat radiasi di permukaan kapal sedikit di atas ambang keamanan akibat sistem isolasi radiasi dari tenaga nuklirnya kurang baik walaupun dapat segera diatasi. Juga baling-baling (propeller)nya pernah mengalami kerusakan sebelum diresmikan yang mengakibatkan harus digantinya baling-baling tersebut. Tahun 2001, tak lama setelah diresmikan sempat terjadi kebocoran kecil gas beracun yang menyebabkan seorang awak kapalnya pingsan. Namun setelah kejadian2 tersebut Charles de Gaulle hampir dikatakan tidak pernah lagi mengalami gangguan2 yang berarti dan siap mengabdi untuk angkatan laut Perancis.
Charles de Gaulle karena masih baru masih miskin dengan pengalaman tempur. Satu-satunya misi militer yang pernah diikutinya ialah ke lautan Hindia pada saat pasukan koalisi pimpinan AS menggulingkan pemerintahan Taliban di Afghanistan. Sedangkan di Perang Teluk kedua yang menggulingkan presiden Saddam Hussein di Irak, Charles de Gaulle tidak ambil bagian karena waktu itu pemerintah Perancis tidak mau ambil bagian di dalam pasukan koalisi yang dipimpin AS juga.
Perancis yang sudah mengoperasikan kapal induk sejak 1945 untuk mendukung penggelaran pasukan tempur di laut lepas yang berintikan carrier-based aviation, saat ini otomatis hanya mengandalkan kapal induk Charles de Gaulle (R91). Masih beruntung Perancis memiliki Charles de Gaulle, setidaknya bisa menjawab permintaan AS untuk penggelaran pasukan dalam menyukseskan kampanye perang melawan teroris yang dihembuskan sejak 11 September 2001. Di awal pengabdiannya, Charles de Gaulle sudah dikirim ke Samudera India untuk mendukung operasi AS di Afghanistan lewat Operation Heracles pada Desember 2001.
Gugus tugas kapal induk Perancis di bawah Satgas 473 ini dipimpin oleh Admiral Francois Cluzel. Sehari setelah kedatangannya di Laut Arab pada 18 Desember, Charles de Gaulle sudah menerbangkan Super Etendard Modernises (SEM) dan Hawkeye untuk misi pertamanya dari kapal di Afghanistan. Sekaligus ini adalah misi pertama naval aviators Perancis dengan kapal induk Armada Pasifik AL AS.
STATE OF THE ART VESSELS
Sejak pensiunnya Clemencau pada Maret 1998 dan dijualnya Foch ke Brazil pada November 2000, Charles de Gaulle betul-betul menjadi bintang dan simbol proyeksi kekuatan militer Perancis di samudera. Apa pasal? Karena sejak kedua saudara tuanya tidak lagi eksis, Charles de Gaulle adalah satu-satunya kapal induk yang dioperasikan Perancis.
Sesungguhnya Charles de Gaulle memiliki saudara. Rencana semula, dua kapal induk akan diproduksi dan secara bergantian akan dioperasikan mulai 1996 dan 2002. Rencananya lagi, kapal pertama dipesan pada Februari 1986 dan pemotongan metal pertama pada November 1987. Tapi apa mau dikata. Robohnya Tembok Berlin dan berikutnya pemotongan anggaran pertahanan Perancis, segera memberikan efek negatif kepada program raksasa ini. Hasilnya, hingga Mei 1994 Charles de Gaulle tak kunjung diluncurkan. Meski tertatih-tatih, akhirnya uji laut baru bisa dilaksanakan pada Januari 1999.
Bagi Perancis, Charles de Gaulle relatif cukup untuk kepentingan globalnya. Kapal ini dilengkapi sistem tempur canggih yang mampu menjejak 2.000 target secara simultan melalui radar DRBJ 11, radar peringatan dini DRBV 26D, radar pencari di laut/udara DRBV 15C, radar electronic-scanning serbaguna Arabel, dan sistem surveillance Vampire IR. Untuk pertahanan diri, R91 dibekali dengan dua peluncur tegak rudal SAM Aster 15, dua pertahanan titik SAM Sadral, empat peluncur decoy Sagaie, dan dua jammer ARBB 33 yang sangat kuat.
Saat melaksanakan uji laut kecepatan tinggi pada November 2000 di French West Indies, terjadi musibah patahnya baling-baling kapal. Solusi singkat diambil dengan memasang baling-baling lama dari stok gudang yang dulu digunakan untuk Clemenceau. Penggantian ini mengakibatkan turunnya kecepatan kapal satu klik menjadi 26 knot.
Kondisi ini berpengaruh saat melontarkan (catapulting) pesawat dalam kondisi tanpa angin. Belakangan persoalan baling-baling diatasi dengan dibuatnya model baru khusus untuk Charles de Gaulle.
Dibanding Clemenceau, fasilitas penerbangan Charles de Gaulle sangatlah lengkap. Dua sistem katapel uap sepanjang 75 m (246 kaki) cukup ideal untuk melontarkan sebuah E-2C atau Rafale. Ruang dek lebih besar 40% dan hanggar (4.600 m2) cukup lega untuk menampung setengah dari pesawat grup udara. Demi alasan keamanan, hanggar dibagi ke dalam dua seksi yang dipisahkan oleh pintu tahan api. Kapal dilengkapi dua lift besar (21mxl2m) di bagian buritan island, dua elevator amunisi, dan lift untuk memindahkan personel yang terluka. Lebih 40 pesawat bisa diusung sekaligus termasuk Rafale, Super Etendard, Hawkeye serta sejumlah helikopter.
Saat melaksanakan Operation Heracles, Grup Udara Kapal Induk (GAE) Charles de Gaulle mengusung 16 Super Etendard Modernises, enam Rafale, dua E-2C, dua Dauphin, dua Puma AD Perancis, dan sebuah Alouette III. “Komposisi ini disesuaikan dengan misi dan situasi, sangat mudah dibongkar-ulang,” ujar Komandan GAE kala itu.
GAE juga terdiri dari sebuah detasemen kecil Landing Signal Officers (LSO), yang bertanggung jawab terhadap keselamatan pesawat sangat mendarat. Untungnya ketika itu, Charles de Gaulle membawa para pilot yang sudah berpengalaman minimal 10 tahun beroperasi di skadron garis depan dan sejak melaksanakan latihan peralihan, setidaknya sudah berpengalaman lebih empat tahun.
SKADRON R 91
Charles de Gaulle mengusung GAE yang berkekuatan empat skadron. Terdiri dari Flottille 4F dengan kekuatan dua E-2C Hawkeye, Flottille 12F dengan kekuatan Rafale Ml, Flottille 17F yang menjadi rumah bagi “yang terakhir” Super Etendard Modernises, dan Flottille 35F yang berkekuatan heli dua SA-365F Dauphin dan sebuah Alouette III. Selain unit-unit reguler di Penerbangan AL Perancis ini, Charles de Gaulle juga menjadi pangkalan bagi dua heli Puma AD Perancis.
Saat Operation Heracles, Puma sempat ditugaskan membawa personel US Navy SEAL ke sebuah kapal target yang diduga mengangkut teroris. Ketika Puma sudah mendekati target, terlihat jelas bahwa kapal yang disasar sudah siap dengan segala persenjataannya. Tanpa banyak pertimbangan, misi pun dibatalkan. Sejak itu sepertinya, Puma tidak direkomendasi lagi untuk mendukung operasi jarak jauh. Selain yang pasti melaksanakan operasi penyelamatan pilot jatuh di tempat yang jauh. Alasannya, butuh beberapa kali pengisian bahan bakar bagi Puma. Namun yang pasti, sejak itu tidak satupun neli AU Perancis on board di kapal berbendera Perancis. Dan sejak itu pula, misi CSAR diambil-alih oleh pesawat atau heli AL AS.
Berikut ini adalah sedikit data teknis Charles de Gaulle:
Tipe : Kapal Induk khusus kelas menengah
Bobot : 40 600 ton Inggris (41 250 ton metrik)
Dimensi : Panjang (261.5 m) Beam*) (64 m) Draft (9.5 m)
Tenaga : 2 reaktor nuklir ditambah cadangan 4 mesin diesel listrik
Awak : 1600
Kapal Induk Cina
Cina secara resmi mengakui pertama kalinya memulai program pembangunan kapal induk. Sebuah laporan dipublikasikan Badan Kelautan Cina melaporkan para pemimpin Cina memutuskan tahun lalu membangun kapal induk Cina pertama, dikutip harian Jepang Asahi Shimbun.
Sumber militer Cina mengatakan rencana awal meluncurkan kapal induk tenaga konvensional berbobot 50,000-60,000 ton pada 2015. Tetapi, pengerjaan konstruksi kapal sangat cepat, peluncuran kapal induk pertama dimajukan menjadi 2014.
Konstruksi kapal dilakukan enam perusahaan militer dan institute riset di Shanghai serta sejumlah kota lainnya.
Pembangunan kapal induk tenaga nuklir direncanakan diluncurkan sekitar tahun 2020.
Sementara itu, Varyag kapal induk kelas Kuznetsov bekas Uni Sovyet dibeli dari Ukraina sedang diperbaiki di pelabuhan Dalian dan diharapkan dioperasikan sebagai kapal latih mulai 2012.
Militer Cina sedang mengembangkan jet tempur untuk ditempatkan di kapal induk dan sekitar 50 pilot telah berlatih mengoperasikan pesawat diatas kapal induk.
Bagaimana dengan Indonesia?
Ada yang mengatakan bahwa Indonesia paling tidak perlu mempunyai 4 kapal induk karena kawasan perairannya yang luas. Tapi ada juga yang menanggapi bahwa Indonesia tidak perlu memiliki kapal induk karena kawasannya yang memiliki banyak pulau.
Pulau-pulau itulah yang bisa difungsikan sebagai “kapal induk”. Sebagai perantara untuk memobilisasi kekuatan ataupun perbekalan militer. Toh Indonesia tidak memiliki koloni diluar NKRI yang perlu diawasi setiap saat.
Protoripe Kapal Induk Indonesia
Pemerintah mengalokasikan dana Rp70 miliar bagi pengadaan kapal induk selama 2009 untuk memperkuat armada Badan Koordinator Keamanan Laut (Bakorkamla) dalam melakukan penjagaan dan pengawasan wilayah serta kedaulatan wilayah NKRI. "Kapal-kapal tersebut akan diproduksi di galangan kapal dalam negeri dengan local content yang relatif tinggi," industri strategis di Indonesia telah mampu memasok alutsista dengan teknologi menengah.
Dia mencontohkan, PT Dirgantara Indonesia yang sudah bisa memproduksi pesawat MPA dan telah diekspor ke Eropa. "Kemampuan kita sudah cukup memadai untuk teknologi menengah atas, tapi untuk teknologi tingkat tinggi memang harus perlahan," ujarnya.Untuk peralatan dengan teknologi tinggi, kata dia, jika tidak diproduksi dalam jumlah banyak (massal), membuat harga produksi makin mahal. Seperti pembuatan pesawat jet tempur (fighter) pesanan TNI-AU sebanyak 60 unit, PT. DI akhirnya bermitra dengan Korea Selatan untuk menekan biaya produksi. "Itupun baru bisa menikmati hasil produksi pada 2020," ujarnya.
Meski Indonesia masih cukup sulit mengembangkan industri strategis berteknologi maju, namun industri pendukung pertahanan seperti pabrik amonium nitrat di Kalimantan Timur akan terus dikembangkan. Pabrik amonium nitrat akan dikembangkan untuk bahan baku peledak, sambil menunggu lahan uranium di Kalimantan siap di tambang. sudah selayaknya Indonesia sebagai negara maritim terbesar dengan segera mewujudkan kapal Induk perang dengan design sebagai berikut :
Meski Indonesia masih cukup sulit mengembangkan industri strategis berteknologi maju, namun industri pendukung pertahanan seperti pabrik amonium nitrat di Kalimantan Timur akan terus dikembangkan. Pabrik amonium nitrat akan dikembangkan untuk bahan baku peledak, sambil menunggu lahan uranium di Kalimantan siap di tambang. sudah selayaknya Indonesia sebagai negara maritim terbesar dengan segera mewujudkan kapal Induk perang dengan design sebagai berikut :
tampak atas
Dengan adanya pemusatan populasi di daerah dekat lautan, keberadaan AL dapat mempengaruhi peristiwa dunia. Serangan dari laut merupakan salah satu hal vital dalam strategi militer. AL dapat menyediakan sarana bagi angkatan lain untuk melakukan penyerangan lanjutan, seperti ”tempat tinggal” yang aman bagi tentara, pelabuhan dan lapangan terbang di lautan. Hal ini dapat dipenuhi dengan adanya kapal induk.
Sebuah kapal induk init mengangkut lebih dari 100 pesawat dan 8000 tentara. Sebuah kapal induk dengan 70 pesawat militer dapat mengirimkan lebih dari 250 serangan sehari terhadap target di daerah pesisir. Akan tetapi, target dengan jarak yang relatif jauh masih dapat diserang, bukan hanya di daerah pesisir. Sebuah kapal induk biasanya membawa stok bom lebih dari 9000 buah.
Class and type: giant double deck-class aircraft carrier
Displacement: 170,000 long tons [2]
Length: Overall: N/A
Waterline: N/A
Beam: Overall: N/A
Waterline: N/A
Speed: N/A
Range: Essentially unlimited distance; 25 years
Complement: Ship's company: 4,700
Air wing: N/A
Electronic warfare
and decoys: SLQ-32A(V)4 Countermeasures suite
SLQ-25A Nixie torpedo countermeasures
Armament: 2 × 21 cell Sea RAM
2 × Mk 29 Sea Sparrow
Armor: Classified
Aircraft carried: 120 fixed wing and helicopters
Terminal for sub-marines : 2 terminal
prototype
Kapal Induk ini menggunakan mesin bertenaga nuklir yang diperoleh dari reaktor nuklir yang berada pada kapal tersebut yang dihubungkan dengan turbin uap. Tenaga uap yang dihasilkan kapal Induk tersebut selain sebagai penggerak kapal juga digunakan sebagai suber tenaga listrik serta tenaga uapnya digunakan sebagai pengatur tekanan pada catapult kapal induk untuk meluncurkan pesawat. Untuk Armada Amerika serikat kapal ini diberi kode CVN contoh kapal induk nuklir adalah USS Ronald Reagan, USS Kitty Hawk, USS Enterprise.
in 3D
grogolcity-komandomiliter-bolozer21-bunyu-online
0 komentar:
Post a Comment