Clock By Blog Tips

Monday, January 10, 2011

Korut Ulangi Seruan Damai


PYONGYANG -  Korea Utara (Korut), Minggu, kembali menyerukan kepada Korea Selatan (Korsel) untuk bersedia menyambut uluran tangan sebagai jawaban positif atas usulan damai, sekaligus menawarkan tindakan untuk mengatasi kesulitan saat ini dan membuka babak baru reunifikasi Korea.


Kim Yong Jin, presiden Komite Pendidikan DPRK (Korea Utara), mengatakan hubungan antar-Korea telah memburuk sebagai akibat dari serangan artileri.

Untuk menjamin perdamaian di Semenanjung Korea, kedua pihak harus melakukan upaya lebih besar untuk mengubah ketidakpercayaan dan konfrontasi ke kepercayaan dan rekonsiliasi serta dialog adalah satu-satunya cara untuk mencapai tujuan tersebut.

Direktur Sekretariat Komite Pusat Front Demokrasi Unifikasi Korea, Kim Wan Su, mengatakan Semenanjung Korea tetap berada di ambang perang. Jadi dialog antara kedua belah pihak adalah persoalan mendesak dan tidak ada penundaan.

Dia menambahkan bahwa kedua belah pihak harus membuka kembali dialog pada saat ini tanpa prasyarat, karena dialog adalah cara terbaik untuk meredakan ketegangan, meningkatkan hubungan antar-Korea dan membuat jalan untuk reunifikasi.

Pemerintah DPRK, partai politik dan organisasi sosial, Rabu, menawarkan perundingan tanpa syarat terhadap Seoul, dalam sambutannya yang paling mendamaikan sejak negara bersenjata nuklir itu membuat ketegangan di semenanjung meningkat pada November karena serangan terhadap sebuah pulau Korea Selatan.

Dalam sebuah pernyataan yang luar biasa ramah, seperti dilaporkan kantor berita KCNA, Korea Utara mengatakan "dengan hormat mengusulkan dialog dan perundingan yang luas".

Pernyataan Korut itu, muncul tidak lama setelah utusan Amerika Serikat (AS) bertemu dengan pejabat China dan Korsel untuk merundingkan cara-cara meredakan tensi di kawasan Semenanjung Korea. Mereka juga merundingkan usaha mengajak Korut menghentikan program nuklirnya.

Namun ajakan itu ditanggapi Korsel dengan menyebut tawaran Korut hanya sebuah propaganda yang tidak perlu ditanggapi serius.
Berbeda dengan China, yang mendukung terujudnya perundingan damai antara Pyongyang dan Seoul.
"Korut sebelumnya juga telah mengeluarkan pernyataan serupa pada awal tahun ini. Mereka hanya melakukan ini sebagai propaganda terhadap Korsel," ujar seorang pejabat Kementerian Unifikasi Korsel, Kamis.

"Kami tidak menganggap tawaran ini sebagai sesuatu yang serius. Mereka bahkan tidak menyampaikan pesan tersebut dalam format yang seharusnya," lanjut pejabat itu.

Tenggelamnya kapal perang Korea Selatan pada Maret tahun lalu, memicu ketegangan politik di Semenanjung Korea. Kapal Perang Cheonan tenggelam karena torpedo Korut, dan menewaskan 46 orang anggota marinir. Tetapi Korut membantah melakukan serangan.

Sejak saat itu, Korsel membalas serangan Korut itu dengan menggelar latihan militer besar-besaran dekat perbatasan laut. Pada 23 November, Korut kembali memicu kemarahan Korsel dengan melakukan serangan ke Pulau Yeonpyeong, dan menewaskan 4 orang.

Tetapi, pekan ini, Korut tidak mengeluarkan pernyataan ancaman perang dan balas dendam, tetapi malah menawarkan pembicaraan dan tawaran damai. 


Suara Karya

0 komentar:

Post a Comment