Brisbane - Australia mengatakan bahwa mereka akan menggandakan jumlah tentara dalam mengatasi banjir parah menjadi 1.200 anggota sehingga merupakan penugasan terbesar bagi bencana alam Australia sejak 1974.
Perdana Menteri Julia Gillard menyatakan hal tersebut setelah menemui anggota Pasukan Pertahanan Australia di Pangkalan Udara Amberley di barat kota Brisbane yang dilanda banjir.
Saat ini terdapat sekitar 600 anggota militer Australia yang membantu upaya penanggulangan setelah air membanjiri kawasan yang luas di negara bagian barat laut, Queensland yang menyisakan kehancuran.
"Ini merupakan saat yang tepat untuk meningkatkan jumlah anggota pertahanan secara besar yang akan bertugas di Queensland untuk menanggulangi banjir Queensland," kata Gillard, Jumat (14/1).
"Hal itu akan menjadi penugasan yang terbesar bagi bencana alam sejak bencana topan Tracy," tambah dia merujuk pada badai 1974 yang melanda kota utara, Darwin.
Gillard mengatakan bahwa amat penting bagi kota yang terperangkap luapan banjir untuk tetap memperoleh kebutuhan vital dengan menambahkan bahwa adanya peningkatan pertahanan menjadi penting bagi pembersihan besar-besaran yang sedang dilaksanakan.
"Akan ada gelombang besar pembersihan," kata Gillard.
"Anggota militer akan turun membantu membersihkan lantai, rumah dan memindahkan reruntuhan serta sampah yang dibutuhkan agar masyarakat dapat memulai kembali kemandiriannya," tambah Gillard.
Pesawat militer telah digunakan untuk mengevakuasi penduduk yang dilanda banjir, mengantarkan persediaan kebutuhan, dan melakukan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) selama banjir serta juga akan membantu pengerjaan untuk membuat jalan dan bangunan
tvone
0 komentar:
Post a Comment