Clock By Blog Tips

Monday, October 11, 2010

Senjata Baru Militer Inggris di Afghanistan

Militer Inggris nampaknya akan menggunakan "senjata" baru untuk membungkam perlawanan kelompok Taliban di Afghanistan. Mereka tidak lagi menggunakan tembakan dan senjata canggih, tapi menggunakan senjata "suap" alias sogokan.
Keterlibatan Inggris dalam perang AS di Afghanistan membuat banyak tentara asing putus asa, termasuk tentara-tentara Inggris. Sudah delapan tahun perang, tapi Taliban belum juga berhasil dilumpuhkan. Akhirnya mereka menyarankan para komandannya untuk "menyuap" saja para pendukung Taliban dan mencoba negosiasi dengan para pemimpin Taliban.
Dan saran "suaap" itu ternyata dicantumkan dalam buku manual terbaru angkatan bersenjata Inggris, dimana dalam buku itu para komandan disarankan untuk memberikan "sogokan uang" pada para anggota Taliban sebagai "senjata" untuk melemahkan gerakan Taliban.
"Senjata yang paling ampuh untuk menghadapi para pemberontak, bukan tembakan. Gunakan sekantong emas untuk mengubah dinamisasi situasi keamanan dalam jangka pendek. Tapi, jangan asal memberikan emas pada mereka, alat ini harus digunakan dengan bijak," kata Mayor Jenderal Paul Newton, salah satu komandan pasukan Inggris.
"Dalam pertempuran, untuk mempengaruhi para aktor yang berkuasa memutuskan kebijakan, menggunakan uang bisa membantu untuk membujuk seseorang atau kelompok agar mau menerima otoritas dan legitimasi pemerintahan negara setempat," sambungnya.
Dalam buku manual pasukan Inggris, disebutkan pula bahwa kemiskinan dan pengangguran di Afghanistan mendorong banyak rakyat Pakistan yang memilih bergabung dengan Taliban. "Oleh sebab itu, uang, jika digunakan dalam konteks yang benar dalam perencanaan jangka panjang, bisa dijadikan senjata efektif untuk menjauhkan warga masyarakat dari kelompok-kelompok pemberontak ..." demikian bagian isi buku manual tersebut. Pendek kata, uang sogokan bisa menggantikan posisi pasukan, untuk menghadapi musuh.
Buku panduan bagi pasukan Inggris itu juga menyinggung upaya negosiasi dengan kelompok Taliban di Afghanistan. Militer Inggris disarankan untuk mulai membuka dialog dengan Taliban untuk mengakhiri konflik di Negeri Para Mullah itu.
Belakangan ini, negara-negara yang bersekutu menginvasi Aghanistan untuk menumbangkan Taliban, mulai menyadari bahwa mereka tidak akan memenangkan perang melawan Taliban. Di Inggris dan Eropa bahkan di AS sendiri, makin menguat seruan agar pasukan asing melakukan negosiasi dengan Taliban, atau pasukan asing ditarik mundur saja dari Afghanistan. (www.eramuslim.com)

0 komentar:

Post a Comment