Clock By Blog Tips

Tuesday, July 12, 2011

Iran, Model Pertahanan Untuk Para Tetangga


Seorang komandan senior Iran mengatakan negara-negara tetangga Iran dapat mengikuti model Republik Islam dalam mencapai otonomi dan membangun pertahanan keamanan.

Negara-negara tetangga dapat belajar dari model Iran dalam mencapai otonomi pertahanan, dan bukan mencari keamanan dengan tergantung pada kekuatan asing, mereka dapat mencari dan menemukan keamanan dengan mengikuti jalan yang sama seperti yang dilakukan Republik Islam," kata Wakil Komandan Kepala Staf Iran Brigadir Jenderal Mohammad Hijazi.

Komandan Iran menunjukkan latihan terakhir Nabi Agung 6, dan mengatakan, manuver militer menyampaikan pesan perdamaian dan persahabatan bagi negara-negara regional dan indikasi otonomi yang cocok bagi pertahanan dan kemampuan pencegahan Republik Islam.

Selama manuver militer Nabi Agung 6, Iran meluncurkan rudal bawah tanah silo, tes peluncuran 110 rudal Fatih (Penakluk) - dan 14 rudal permukaan-ke-permukaan, termasuk Zelzal (gempa) serta berbagai rudal Shahab.

"Memegang latihan tersebut adalah sebuah jaminan bagi negara-negara tetangga, dan menunjukkan bahwa Republik Islam mampu menjaga sisi keamanan di kawasan ini berdampingan dengan negara tetangga melalui pemahaman konvergensi bersama, dan tanpa perlu kehadiran pasukan asing," Brigjen. Jenderal Hijazi mencatat.

Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah membuat prestasi besar di sektor pertahanan dan mencapai swasembada peralatan penting dan sistem militer.

Pada tanggal 16 April, Iran mengumumkan bahwa mereka berhasil menguji-tembak sebuah sistem rudal pertahanan udara dinamai: Sayyad (Hunter) -2.

Sistem baru ini dikembangkan adalah versi upgrade dari sistem Sayyad-1 dengan kemampuan presisi, jangkauan dan defensive yang tinggi.

Pada bulan Januari, Iran berhasil menguji-tembak rudal jangkauan menengah - rudal Hawk , permukaan-ke-udara dan sistem rudal jelajah baru dari Kementerian Pertahanan Iran itu diberikan kepada Angkatan Laut.

Sistem, dirancang dan diproduksi oleh para ahli Iran, mampu mendeteksi dan menghancurkan target yang berbeda di laut.

Angkatan Laut telah berhasil menguji-tembak berbagai rudal kuat besar dengan teknologi laser, yang menampilkan presisi tinggi dan memiliki jangkauan 45 kilometer (28 mil) hingga 300 kilometer (186 mil).

Iran telah berulang kali meyakinkan negara-negara lain, khususnya negara tetangga, dimana kemampaun militernya tidak menimbulkan ancaman bagi negara-negara lain, bersikeras bahwa doktrin pertahanan didasarkan pada pencegahan. 
 
 
 
 
 
 
islamtimes.org

0 komentar:

Post a Comment