Clock By Blog Tips

Monday, March 28, 2011

Stok Senjata Qadhafi Masih Berlimpah


Tripoli - Pertahanan pemimpin Libya, Kolonel Muammar Qadhafi, dari serangan pasukan koalisi ditaksir cukup alot karena ia masih menyimpan stok senjata yang cukup ampuh. Harian Washington Post melaporkan, Qadhafi masih menyimpan senjata pamungkas gas mustard sebanyak 10 ton. "Itu senjata yang meneror," kata John Tucker, analis pengawasan senjata kimia, kemarin.


Tidak hanya itu. Stok amunisi Qadhafi juga dinilai masih berlimpah meski tak diketahui jumlahnya yang pasti. Sebab, selama tiga tahun terakhir Libya telah membelanjakan US$ 2 miliar untuk mendapatkan persenjataan mutakhir. Senjata-senjata itu didapat dari negara-negara yang kini menyerang Libya: Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.


Terakhir, pada tahun ini Libya merogoh kocek sebesar US$ 1,8 miliar guna mendapatkan senjata misil darat ke udara SA-24 Grinch dan sistem pertahanan udara S-300 dari Rusia. Libya juga mendapat jet tempur Sukhoi dan tank-tank T-90. Tak mengherankan, Qadhafi pernah mewanti-wanti, "Kalau saya berkehendak, semuanya akan hancur."

Senjata misil darat ke udara SA-24 Grinch
Sistem pertahanan udara buatan Rusia S-300

Hal ini membuat Panglima Komando Pasukan Prancis Laksamana Edouard Guillaud berhitung kembali. "Saya sangsi ini akan berakhir dalam hitungan hari," kata dia. Toh, ia mengklaim pasukannya telah melumpuhkan Sabha dan Juffra--salah satu landasan militer penting Libya. Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menaksir pertarungan bakal berakhir lewat 90 hari.

Tank T-72 Milik Libya

Kemarin jet-jet tempur pasukan koalisi kembali membombardir wilayah tepi kota Tripoli. Di darat, artileri antipesawat menyalak, lalu sejurus kemudian membisu. Pasukan sekutu mengatakan telah melancarkan 153 serangan dadakan dalam 24 jam terakhir. "Sudah sekitar 16 misil jelajah Tomahawk dan 14 bom satelit kami sarangkan," kata juru bicara Panglima Komando Pasukan Amerika Serikat di Afrika, Nicole Dalrymple. "Kami telah melumpuhkan persenjataan artileri serta infrastruktur komando milik Qadhafi."


Pentagon memastikan pasukan sekutu telah melancarkan serangan dalam skala penuh. "Sudah 75 persen," kata pejabat Departemen Pertahanan Amerika Serikat Laksamana Madya William Gortney. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon menegaskan, operasi yang dilancarkan pasukan sekutu cukup efektif. "Kami berhasil memukul pasukan Kolonel Qadhafi," tuturnya.


Namun, di lapangan, ternyata pasukan pemberontak masih dihajar oleh senjata-senjata berat pasukan pro-Qadhafi. "Kami masih menghadapi gempuran tank-tank T-72 dan T-92," kata Kolonel Ahmed Omar Bani, perwira yang membelot membela kelompok anti-Qadhafi.





Tempo

0 komentar:

Post a Comment