SEOUL - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) dan AS telah memulai perundingan-perundingan mengenai peningkatan daya jangkau rudal milik Korsel untuk membantu mencegah ancaman Korea Utara.
Negara-negara sekutu telah melakukan perundingan-perundingan sejak akhir tahun lalu untuk merevisi perjanjian pertahanan yang memberlakukan jangkauan tembak maksimum 300 kilometer (187 mil) pada rudal-rudal tersebut, kata kantor berita Yonhap dan surat kabar Chosun Ilbo.
"Kedua negara saling bertukar pandangan bahwa jangkauan rudal kami harus ditingkatkan. Ini perlu untuk memperluas jangkauan 1.000 kilometer lebih," kata kantor berita Yonhap mengutip sumber pemerintah. Seorang juru bicara kementerian pertahanan menolak memberikan komentar. Setelah peluncuran roket Korea Utara pada April 2009, Perdana menteri Korea Selatan Han Seung-Soo mengatakan kepada parlemen bahwa kesepakatan rudal bilateral harus diubah, untuk meningkatkan jangkauan maksimum yang telah disepakati.
Tapi masalah tersebut tidak dikemukakan pada pertemuan keamanan bilateral pada Oktober 2009, sedangkan Washington prihatin terhadap perlombaan senjata di kawasan Asia Timur Laut, kata Yonhap.
Kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan rudal Korea Selatan menjadi penting, ketika Korea Utara diduga menenggelamkan kapal perang Korea Selatan, Cheonan, yang menewaskan 46 pelaut, pada Maret tahun lalu.
Korea Utara juga membombardir sebuah pulau garis depan pada bulan November, Yeonpeyeong, menewaskan empat warga Korea Selatan.
Korea Selatan berpendapat, Korea Utara memiliki 1.000 rudal dari berbagai jenis, banyak di antara mereka yang ditargetkan ke Seoul atau lokasi lain di Selatan. Ini termasuk rudal jarak menengah yang mampu melakukan jelajah lebih dari 3.000 kilometer dan dapat menghantam pangkalan militer AS di Jepang dan Guam.
Korea Utara juga telah melakukan uji-tembak tiga rudal balistik antarbenua, terakhir pada April 2009 ketika satu terbang di atas Jepang dan mendarat di Pasifik.
Selama lawatan regional pekan lalu, Menteri Pertahanan AS Robert Gates memprediksi, Korea Utara akan mengembangkan rudal antarbenua yang mampu mencapai negaranya dalam waktu lima tahun.
Kedua Korea secara teknis masih dalam perang karena konflik mereka 1950-1953 berakhir hanya dengan gencatan senjata. Sebanyak 28.500 tentara Amerika kini digelarkan di Korea Selatan. Sebelumnya, Korsel telah melakukan perundingan dengan pihak Rusia untuk menerima teknologi pertahanan mutakhir sebagai bagian dari pembayaran utang.
Rusia sejauh ini memberikan Korea Selatan (Korsel) senjata seharga 740 juga dolar sebagai satu cara untuk membayar sekitar 1,3 miliar dolar utang semasa Uni Sovyet.
Seoul kini sedang merundingkan mengenai alih cutting-edge technology dari Moskwa, kata Badan Program Pengadaan Pertahanan Korsel.
"Kami belum merampungkan perundingan dengan Rusia," kata seorang juru bicara badan negara yang dikuasai kementerian pertahanan kepada AFP, tanpa merinci.
Kantor berita Yonhap yang mengutip satu sumber militer mengatakan teknologi-teknologi itu Rusia termasuk radar yang memiliki jangkauan jauh dan satu sistem pertahanan terhadap serangan getaran magnit listrik (EMP).
0 komentar:
Post a Comment