F-16 |
Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki mengatakan Baghdad bertujuan untuk menggandakan jumlah pesawat tempur F-16 yang direncanakan akan dibeli dari Amerika Serikat.
"Sebuah delegasi bersama dengan penasihat dari Angkatan Udara Irak akan melakukan perjalanan untuk menghidupkan kembali kontrak untuk memasukkan sejumlah besar dari kontrakyang telah disepakati sebelumnya ... Kami akan memjadikan 36 daripada 18," kata Maliki pada hari Sabtu, Reuters melaporkan.
"Kami harus melengkapi Irak dengan pesawat (tempur) untuk menjaga kedaulatan," tambahnya.
Irak menunda pembelian awal dari jet setelah meletakkan dana USD 900 juta yang dialokasikan ke dalam program pangan nasional untuk mengurangi tekanan dari protes pelayanan dasar kemiskinan Irak.
Awal pekan ini, Menteri Luar Negeri Irak Hoshyar Zebari mengumumkan bahwa negaranya akan menandatangani kontrak dengan AS, tetapi Irak tetap menentang kehadiran pasukan AS di negara Timur Tengah setelah 2011.
Menurut kesepakatan keamanan antara Baghdad dan Washington, semua pasukan AS harus meninggalkan Irak pada tanggal 31 Desember 2011.
Brigade tempur AS terakhir meninggalkan negara itu pada Agustus 2010, tujuh tahun setelah invasi AS ke Irak.
Menurut kesepakatan keamanan antara Baghdad dan Washington, semua pasukan AS harus meninggalkan Irak pada tanggal 31 Desember 2011.
Brigade tempur AS terakhir meninggalkan negara itu pada Agustus 2010, tujuh tahun setelah invasi AS ke Irak.
Meskipun operasi tempur telah resmi berakhir, sekitar 50.000 pasukan AS akan tetap di negara itu sampai akhir 2011 untuk "memberi nasehat pasukan Irak dan melindungi kepentingan AS."
Sumber : islamtimes.org
0 komentar:
Post a Comment